Sejumlah prajurit Batalion Infantri 407/Padma
Kusuma Kodam IV/Diponegoro meneriakkan yel-yel pasukan, pada Upacara
Pemberangkatan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia, di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/10)
... keberanian Kodam IV/Diponegoro mengambil langkah maju... "
Diponegoro TV dan Radio Suara Diponegoro , itulah nama kedua media massa yang dimiliki militer Indonesia itu, yang berkantor redaksi di dalam kompleks Markas Komando Kodam IV/ Diponegoro, di kawasan Banyumanik, Semarang.
"Ini
keberanian Kodam IV/Diponegoro mengambil langkah maju," kata Budiman.
Televisi dan radio tersebut berperan penting untuk membangun kehumasan
dengan masyarakat.
Ia menuturkan, mendirikan stasiun televisi dan radio tidak terlalu mahal biayanya.
"Untuk menajemennya bisa menginduk dulu dengan televisi yang sudah mapan, sampil mendapat suplai materi siaran," katanya.
Sementara itu, Panglima Kodam IV/ Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Sunindyo, mengatakan pendirian televisi dan radio ini sejalan dengan transformasi teritorial TNI AD.
Ia menjelaskan radio yang bisa didengarkan secara streaming di laman resmi Kodam IV/ Diponegoro dan televisi ini sarana mendekatkan TNI AD dengan rakyat.
"Untuk menajemennya bisa menginduk dulu dengan televisi yang sudah mapan, sampil mendapat suplai materi siaran," katanya.
Sementara itu, Panglima Kodam IV/ Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Sunindyo, mengatakan pendirian televisi dan radio ini sejalan dengan transformasi teritorial TNI AD.
Ia menjelaskan radio yang bisa didengarkan secara streaming di laman resmi Kodam IV/ Diponegoro dan televisi ini sarana mendekatkan TNI AD dengan rakyat.
Begitulah, setelah peresmian, kedua petinggi TNI AD itu langsung menjadi bintang alias sumber berita Diponegoro TV dan Radio Suara Diponegoro itu.