Pages

Tuesday, 26 August 2014

Indonesia butuh 60 rudal jarak sedang, kata Wamenhan

Indonesia butuh 60 rudal jarak sedang, kata Wamenhan
Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Purn Syafrie Sjamsoeddin (dua dari kiri) dan Ketua MPR RI, Sidarto Danusubroto (tengah), mendengarkan penjelasan Dirut PT PAL Indonesia (Persero), M Firmansyah Arifin (dua dari kanan), tentang Kapal Cepat Rudal di Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya, Selasa (15/7).
 
Beijing  - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia membutuhkan sekitar 60 unit peluru kendali (rudal) jarak sedang untuk Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI Angkatan Laut.

"Kita memerlukan sekitar 60 unit untuk dipasang di kapal-kapal cepat rudal TNI Angkatan Laut," katanya kepada Antara di Beijing, Selasa.

Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk mengembangkan kerja sama industri pertahanan, salah satunya dalam produksi bersama rudal C-705 yang disertai alih teknologi.

"Sehingga nantinya kita sudah dapat memproduksinya sendiri, tanpa harus menunggu seluruh rudal dapat kita beli," kata Sjafrie.

Saat ini TNI Angkatan Laut tengah mengembangkan dua ship set sistem rudal C-705 dan akan dipasangkan di beberapa KCR, yang kini dalam proses di beberapa dockyard.

Rudal C-705 kali pertama diperkenalkan ke publik dalam ajang Zhuhai Airshow ke-7 pada 2008. Rudal itu merupakan pengembangan dari C-704 dan bentuknya menyerupai miniatur rudal C-602.

Dibandingkan generasi sebelumnya C-705 hadir dengan beberapa peningkatan seperti pada elemen hulu ledak, dan sistem pemandu. Dengan desain modular dari mesin baru membuat jangkauan rudal yang sebelumnya hanya 80 kilometer menjadi mampu hingga 170 kilometer.

Antara