Foto: Dokumentasi KJRI Jeddah
Di geladak kapal, siswa mendapat penjelasan seputar kapal perang teranyar yang baru saja dibeli Indonesia dari Inggris dan pengalaman perjalanannya. "Ini adalah kapal pertama dari tiga kapal yang dibeli negara kita dari Inggris. Dua kapal lainnya KRI Jhon Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 dengan tipe yang sama juga sedang menyusul di belakang dalam perjalanan ke Tanah Air," ujar Kepala Divisi Senjata Atas Air Kapten Marten kepada seluruh siswa, Sabtu (23/8/2014).
Usai mendapatkan penjelasan singkat, rombongan siswa dibagi menjadi dua regu. Masing-masing regu dibawa petugas ABK mengitari geladak serta ruang-ruang yang terdapat didalam kapal dan melihat-lihat sistem persenjataan yang dimiliki KRI Bung Tomo 357. Mendapat kesempatan berkunjung ke salah satu geladak kapal perang termoderen yang dimiliki Indonesia saat ini mengakibatkan siswa antusias dengan mengajukan banyak pertanyaan. Pertanyaan yang terlontar antara lain terkait keunggulan dan kecanggihan KRI Bung Tomo 357 dibandingkan kapal sejenis, sistem persenjataan, kemampuan dan kecepatan jelajah, dan sistem navigasi.
"Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan menambah wawasan adik-adik siswa sekalian seputar sistem pertahanan laut negara kita. Siapa tahu kelak ada dari kalian yang berminat berkarir di dunia kemiliteran angkatan laut," ucap Atase Pertahanan KBRI Riyadh, Kol. Chb. Roedy Roemin.
KRI Bung Tomo 357 merupakan salah satu kapal perang terbaru buatan Inggris tipe fregat ringan atau Multi Role Light Frigate (MRLF). Kapal tersebut memiliki sistem persenjataan yang tergolong mutakhir, seperti peluru kendali anti kapal permukaan MM 40, peluru kendali anti serangan udara Sea Wolf, meriam 76 mm, meriam 30 mm serta torpedo anti kapal selam.
KRI Bung Tomo 357 didukung oleh sistem kendali persenjataan, navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan baik, kapal jenis MRLF tersebut dirancang untuk mampu bertempur menghadapi ancaman baik dari atas air, bawah air maupun udara. Dengan berat 1,941 ton dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter serta dilengkapi sistem pendorong empat motor pokok CODAD (Combined diesel and diesel), KRI Bung Tomo 357 mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knots dan jarak jelajah 9,000km.
Detik