Pages

Tuesday, 26 August 2014

Sukhoi Su-27/30MKI dikerahkan kawal UNAOC Nusa Dua

Sukhoi Su-27/30MKI dikerahkan kawal UNAOC Nusa Dua
Pesawat tempur Sukhoi Su-30MKI Flanker Skuadron 11 TNI AU menggiring pendaratan pesawat asing Boeing 737 pada Latihan Sriti Gesit, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/4). Persenjataan Su-27/30MKI TNI AU sudah lengkap dan siap operasi, di antaranya peluru kendali R-27 Vympel. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pengamanan sangat maksimal dikerahkan TNI untuk menjamin keamanan sidang United Nations Alliance of Civilization (UNAOC), 29-30 Agustus 2014, di Nusa Dua, Bali. Tidak tanggung-tanggung, tameng udara diwujudkan dengan pengerahan armada Sukhoi Su-27/30MKI Flanker dari Skuadron Udara 11 TNI AU.

"Kami siapkan Sukhoi yang bersiaga di Pangkalan Udara Utama TNI AU Hassanudin di Makassar," kata Komandan Satuan Tugas Penerangan Komando Operasi Pengamanan VVIP, Kolonel Infantri Bernardus Robert, ditemui usai gelar pasukan pengamanan UNAOC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.

Menurut dia, selain pesawat canggih buatan Rusia itu, pihaknya juga menyiagakan satu unit helikopter serbu Mil Mi-35P Hind E dari Pusat Penerbangan TNI AD, empat F-16 Fighting Falcon Skuadron Udara 3 TNI AU, dan satu satuan peluru kendali panggul QW dari Komando Pasukan Khas TNI AU.

Kecuali Sukhoi Su-27/30MKI Flanker, semua kekuatan gabungan TNI itu disiagakan di Pangkalan Udara Ngurah Rai, Bali. Flankers merupakan pesawat tempur papan atas dunia dengan jarak tempuh hingga 3.500 kilometer dan kecepatan 2,35 Mach atau kecepatan suara, dan manuverabilitas dipujikan dunia penerbangan militer.

Markas Besar TNI, kata Robert, juga telah membentuk satuan tugas Komando Operasi Pengamanan VVIP untuk menjamin kelancaran pertemuan ke-6 itu.

Sejumlah tamu negara sangat penting hadir, di antaranya Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, Presiden negara Timor Timur, Taur Matan Ruak, serta sejumlah menteri luar negeri dan dibuka Presiden Susilo Yudhoyono.

Tema pertemuan itu mengangkat "Persatuan dalam Keberagaman" sesuai dengan semboyan Indonesia yakni "Bhinneka Tunggal Ika".

Antara