Pages

Thursday, 23 April 2015

Penjelasan Lengkap TNI soal Heli yang 'Hard Landing' dan Ganggu Bandara Semarang

Hasil gambar untuk Penjelasan Lengkap TNI soal Heli
Semarang - Penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang sempat ditutup karena Heli latih jenis Bell 205 sempat berada di runaway. Helikopter milik Lanumad Ahmad Yani tersebut mengalami hard landing saat berlatih pendaratan darurat.

Komandan Lanumad Ahmad Yani, Kolonel CPN Harryson Sitorus, menjelaskan siswa dan IP komandannya berlatih terbang dengan berkeliling sebanyak 8 kali. Kemudian, pada pukul 08.25 WIB, mereka mencoba latihan auto rotation. Latihan ini adalah pendaratan dalam kondisi mesin mati di atas ketinggian 500-600 kaki atau 300 meter. Simulasi ini wajib dijalani siswa sebagai salah satu syarat mendapatkan izin terbang.

"Jadi itu latihan rutin, penerbang harus melalui itu, auto rotation, mendarat dengan memanfaatkan sifat putaran. Kalau tidak dibekali itu, tidak diizinkan terbang," tandas Harryson saat ditemui di Lanumad Ahmad Yani Semarang, Selasa (21/4/2015).

Namun ketika Bell 205 tersebut hendak melakukan simulasi, ternyata terjadi hard landing dan helikopter itu terhentak di rumput yang merapat dengan runway. "Pendaratan latihan biasa di rumput, ini agak merapat ke landasan tapi masih di rumput. Pesawat sebenarnya bisa masuk tapi kurang safety," jelas Harryson.

Sesaat setelah hentakan terjadi, pemadam kebakaran dan petugas datang sesuai SOP. Namun menurut Harryson tidak ada kerusakan yang parah pada helikopter itu, hanya terjadi kerusakan ringan pada kaki helikopter.

Helikopter kemudian ditarik ke hanggar dan kegiatan penerbangan di Bandara Ahmad Yani yang sempat ditutup sudah kembali normal. Setelah peristiwa itu, latihan penerbangan kembali dilakukan di Lanumad Ahmad Yani.

"Latihan tetap jalan seperti biasa, tadi tetap latihan lagi," tegas Harryson.

Diketahui peristiwa hard landing yang dialami bell 205 itu sempat membuat Bandara Ahmad Yani Semarang ditutup sementara. Namun sekitar pukul 09.35, penerbangan sudah kembali normal.

"Estimasi kami dua jam, tapi ternyata baru satu jam sudah di buka lagi. Sekitar pukul 09.35," kata General Affairs and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang Anom Fitranggono. (Detik)