Pages

Thursday, 23 April 2015

Saudi akui jet tempurnya tak sengaja hancurkan KBRI Yaman

Saudi akui jet tempurnya tak sengaja hancurkan KBRI Yaman
Rudal di KBRI Yaman.

 Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi langsung menemui Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa I.A Mubarak setelah serangan jet tempur menghancurkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ibu Kota Sana'a, Yaman.

Dubes menjelaskan pada Menlu Retno, bahwa jatuhnya bom ke Distrik Hadda tidak disengaja. "Dubes menegaskan atau mengulangi ini bukan direct target, jadi telah disampaikan bahwa ini bukanlah sasarannya tapi target lain, namun imbasannya adalah ke KBRI Sana'a," kata Retno saat ditemui di sela Konferensi Asia Afrika, Jakarta, Selasa (21/4).

Pemerintah Indonesia belum menuntut permintaan maaf. Namun, Retno mengatakan dia menyesalkan serangan ini, karena pasukan Liga Arab seharusnya tahu obyek vital seperti kedutaan asing harus dilindungi di area konflik.

"Saya sampaikan juga mengenai masalah proteksi terhadap visi misi diplomatik konsuler," tandasnya.
Terkait apakah akan ada ganti rugi, menlu belum berkomentar. Dia masih menunggu penjelasan tambahan dari pihak Saudi. "Saya meminta penjelasan dari mereka dan mencari penjelasan apa yg akan mereka lakukan."

Dari informasi yang diterima Kementerian Luar Negeri, serangan udara Liga Arab sebetulnya menyasar depot senjata milik pasukan Houthi yang berada di Bukit Faj Attan, dekat distrik Hadda. Di Hadda, terletak Istana Kepresidenan Yaman dan komplek kedutaan besar pelbagai negara. Sementara bangunan dituding gudang senjata letaknya satu kilometer dari KBRI.

Kerusakan bangunan milik pemerintah RI itu mencapai 90 persen akibat serangan kemarin. Beberapa WNI luka ringan, ketika berusaha menyelamatkan diri
.
Merujuk perkembangan terakhir, 37 WNI yang sempat bertahan di KBRI Sana'a telah diungsikan ke Kota Hudaidah lewat jalur darat pada pukul 04.00 pagi tadi waktu setempat. Akibat serangan kemarin, 46 warga sipil Yaman tewas.(Merdeka)