Ryacudu katakan itu dalam pembukaan Cyber Defence Competition (CDC) 2015. Dia
mengatakan, dengan perangkat yang unggul dan ketersediaan SDM yang
andal dan berkualitas, Indonesia diharapkan mampu menangani berbagai
ancaman yang berdimensi siber.
"Saya berharap
CDC dapat dijadikan momentum langkah awal untuk meningkatkan keahlian
dan profesionalisme peserta dalam bidangnya," katanya.
Ketua Panitia CDC 2015, Brigadir Jenderal TNI Jumadi, mengatakan, kompetisi itu wadah positif menggali dan mencari SDM yang memiliki keahlian dalam bidang pertahanan siber, membangun jejaring siber, dan membangun potensi pertahanan siber.
Sejak
lama negara tidak lagi menjadi aktor peperangan atau pertempuran. Yang
kemudian berkembang adalah peperangan (walau tidak dideklarasikan resmi)
antara negara melawan aktor non negara alias gerakan dan jaringan.
Inilah
yang lalu melahirkan konsep baru perang, perang asimetris, di mana
pihak-pihak yang berhadapan tidak dalam posisi sebanding dalam berbagai
aspeknya.
"Saya berharap CDC dapat dijadikan
momentum langkah awal untuk meningkatkan keahlian dan profesionalisme
peserta dalam bidangnya," katanya.
Ketua Panitia CDC 2015, Brigadir Jenderal TNI Jumadi, mengatakan, kompetisi itu wadah positif menggali dan mencari SDM yang memiliki keahlian dalam bidang pertahanan siber, membangun jejaring siber, dan membangun potensi pertahanan siber.
Kali ini,
peserta sebanyak 36 tim terdiri atas 16 tim kategori umum, lima tim
kategori pelajar, dan 15 tim dari TNI. Tim sebanyak itu merupakan hasil
seleksi dari 206 tim pada babak penyisihan.
"Materi lomba meliputi forensik, uji penetrasi, pertahanan jaringan komputer, capture the flag," katanya. (Antara)
"Materi lomba meliputi forensik, uji penetrasi, pertahanan jaringan komputer, capture the flag," katanya. (Antara)