itoday - Malaysia kembali mengincar salah satu pulau terluar yang menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pulau Berhala. Pasalnya pulau yang berada di bawah otorita Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai memiliki banyak potensi alam yang menarik perhatian wisatawan.
Menurut Komandan Pleton Pulau Berhala, Letnan I Marinir Arief Nugroho, sejak 2006 setidaknya 34 personil TNI yang terdiri dari 24 marinir dan 10 angkatan darat ditugaskan untuk menjaga pulau yang menyimpan berbagai jenis terumbu karang, 22 spesies, penangkaran penyu, dan tipografis alam yang eksotis.
"Sebelumnya yang menjaga pulau ini hanya tim navigasi saja, namun ketika muncul isu perebutan pulau Berhala oleh Malaysia, pemerintah menurunkan pengamanan ketat di kawasan ini," jelasnya.
Arif menambahkan, untuk tugas tersebut, pihaknya dilengkapi berbagai persenjataan seperti senapan otomatis, senjata laras panjang dan mitraliur untuk menghadapi ancaman.
"Sesekali Malaysia masih memantau pulau ini lewat jalur udara. Tugas kita hanya mengamankan saja, kalau ada ancaman kita lapor ke kesatuan atas," ungkapnya.
Untuk menguatkan status kepemilikan pulau Berhala, pihaknya dan Pemkab Serdang Bedagai mulai membuka pulau ini bagi para pelancong sejak setahun terakhir. Hal itu dilakukan agar masyarakat tahu bahwa pulau tersebut milik Indonesia.
Setidaknya sejak setahun terakhir, ratusan pelancong berkunjung ke Pulau Berhala. Begitu juga pada perayaan pergantian tahun 2012 - 2013. Setidaknya 250 pengunjung memadati pulau yang berjarak 60 mil dari Malaysia ini.
Arief juga meminta kepada pemerintah untuk lebih mengembangkan potensi alam Pulau Berhala. Seperti pembangunan sarana dan prasarana, seperti akses penyebrangan, dermaga, tempat tinggal dan sinyal komunikasi.
Untuk mengunjungi Pulau Berhala, perjalanan membutuhkan waktu empat Jam lebih dari Pantai Beringin Sergei, Sumatera Utara.*