Tentara Jepang Bantai Warga Sipil Maluku, Publik Indonesia Belum Tahu | |
Di
Desa Emplawas di Kepulauan Babar, Maluku Tenggara Raya, pada Oktober
1944 terjadi pembantaian brutal terhadap 710 penduduk sipil oleh militer
Jepang. Ternyata pada waktu itu desa Emplawas merupakan penghasil
tembakau yang besar dengan panen yang cukup besar sekitar 6000 kg per
tahunnya.
Militer
Jepang diwakili oleh Shinohara melakukan tindak kekerasan untuk
menguasai tembakau. Hal ini memicu kemarahan penduduk. Sehingga timbul
aksi balas dendam dan berakhir dengan pembantaian hamper seluruh
penduduk desa.
Sebelum dibantai dengan kejam, 25 perempuan muda termasuk Dominggas, dipisahkan dari penduduk untuk dijadikan Ianfu. Ada 2 Ianjo didirikan di pulau Babar. Saya sendiri datang menyaksikan sisa-sisa tengkorak penduduk yang dibantai di kali Tiwi, dan berjumpa dengan Mama Domingas dalam keadaan kesehatan yang rapuh. Kisah pembantaian yang brutal dan mengerikan di Emplawas sampai detik ini tidak diketahui publik Indonesia. Kasus ini pernah diangkat media Soeloeh Ra’jat pada 1947 dan Tempo pada 1986. Sejak itu kisah yang nun jauh di Tenggara Raya ini terkubur zaman.
Sumber: theglobal
|