Pengejaran di wilayah Gunung lima Jari Tingginambut.
VIVAnews - Pangdam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal
Christian Zebua, mengklaim telah menembak mati dua anggota kelompok
penyerang di Papua yang diduga merupakan personil kelompok OPM Goliat
Tabuni.
"Ada dua anggota Goliat Tabuni yang tewas tertembak dan beberapa lainnya terluka, saat dilakukan pengejaran di wilayah Gunung lima Jari Tingginambut," ujar Zebua kepada wartawan, Minggu 24 Februari 2013.
Menurutnya, kelompok ini adalah yang menyerang Pos TNI Tingginambut. "Mereka ini yang menembaki pos dan menewaskan satu prajurit serta juga melukai satu prajurit," kata Zebua.
Sementara untuk pelaku penyerangan di Sinak Kabupaten Puncak, lanjut Zebua, sampai saat ini aparat masih melakukan pengejaran.
"Tim gabungan TNI-Polri mengejar dan menangkap pelaku penyerangan di Sinak demi penegakan hukum," katanya.
Zebua juga menegaskan bahwa dalam aksi penghadangan dan penembakan di Sinak tidak ada senjata api milik prajurit yang tewas hilang. "Mereka saat itu tidak bawa senjata, jadi tak ada senjata yang dirampas," kata dia.
Empat prajurit TNI yang selamat dalam aksi penyerangan dan penghadangan itu, hingga kini masih trauma. "Mereka sudah dirawat kondisinya masih trauma," kata Zebua.
Zebua pun meminta prajurit TNI di Papua senantiasa tetap waspada dan terhadap segala gangguan dan ancaman. TNI juga menambah personil yang bertugas di Sinak. "Kami juga pertebal TNI di Sinak dengan menggeser pasukan disekitar Sinak yang jumlahnya sekitar 1-2 peleton," katanya.
"Ada dua anggota Goliat Tabuni yang tewas tertembak dan beberapa lainnya terluka, saat dilakukan pengejaran di wilayah Gunung lima Jari Tingginambut," ujar Zebua kepada wartawan, Minggu 24 Februari 2013.
Menurutnya, kelompok ini adalah yang menyerang Pos TNI Tingginambut. "Mereka ini yang menembaki pos dan menewaskan satu prajurit serta juga melukai satu prajurit," kata Zebua.
Sementara untuk pelaku penyerangan di Sinak Kabupaten Puncak, lanjut Zebua, sampai saat ini aparat masih melakukan pengejaran.
"Tim gabungan TNI-Polri mengejar dan menangkap pelaku penyerangan di Sinak demi penegakan hukum," katanya.
Zebua juga menegaskan bahwa dalam aksi penghadangan dan penembakan di Sinak tidak ada senjata api milik prajurit yang tewas hilang. "Mereka saat itu tidak bawa senjata, jadi tak ada senjata yang dirampas," kata dia.
Empat prajurit TNI yang selamat dalam aksi penyerangan dan penghadangan itu, hingga kini masih trauma. "Mereka sudah dirawat kondisinya masih trauma," kata Zebua.
Zebua pun meminta prajurit TNI di Papua senantiasa tetap waspada dan terhadap segala gangguan dan ancaman. TNI juga menambah personil yang bertugas di Sinak. "Kami juga pertebal TNI di Sinak dengan menggeser pasukan disekitar Sinak yang jumlahnya sekitar 1-2 peleton," katanya.
Sumber: VIVA.co.id