“Peran pemeriksaan dan penggeledahan, peran pemeriksaan dan penggeledahan,” demikian terdengar bunyi omroep KRI Diponegoro-365 yang akan melaksanakan latihan bersama dengan kapal perang negara Brazil BRS Constituicao F-42 dalam serial Boardex di Area of Maritime Operation (AMO) di Laut Mediterania Lebanon, Sabtu, (15/6).
Lima
belas menit sebelumnya KRI Diponegoro telah melaksanakan kegiatan Peran
Tempur Bahaya Umum. Semua prajurit KRI dengan sigap dan cepat langsung
menempati pos tempur masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya. Seluruh Pos Komando (PK) melaporkan kesiapan tempur bagiannya
masing-masing kepada Pos Komando Utama (PKU) dalam hal ini Komandan KRI
Diponegoro. Letkol Laut (P) Hersan, S.H. sebagai Komandan KRI
memerintahkan untuk melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap
MV Flamengo.
Dalam
skenario latihan kali ini kapal kargo MV Flamengo, diperankan oleh BRS
Constituicao, sedang berlayar dari Tartous (Suriah) menuju Beirut dengan
membawa muatan kentang 4.000 ton. Kapal kargo tersebut diawaki oleh
sepuluh orang ABK. Sedangkan KRI Diponegoro sendiri bertindak sebagai
kapal pemeriksa.
Selanjutnya
Komandan memerintahkan tim VBSS KRI untuk melaksanakan pemeriksaan ke
MV Flamengo. Tim yang beranggotakan 14 orang tersebut meluncur dengan
menggunakan dua sekoci/RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat). Pada
saat yang bersamaan KRI juga menerbangkan helikopter NV 409 sebagai
unsur pendukung selama proses pemeriksaan dan penggeledahan. Pergerakan
dua RHIB menuju MV Flamengo dilaksanakan secara cepat dan bersama-sama
dengan didukung oleh pengamatan udara dari helikopter. Kedua RHIB
tersebut melaksanakan manuver pengamanan pada lambung kanan-kiri sebelum
akhirnya merapat di lambung kanan MV Flamengo secara bergantian untuk
melaksanakan boarding tim VBSS.
Tim
VBSS melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap ABK MV
Flamengo yang berkumpul di geladak buritan. Secara paralel tim juga
melaksanakan pemeriksaan di anjungan dan ruangan-ruangan untuk mencari
barang-barang terlarang/berbahaya atau ilegal. Di disimulasikan dalam
pemeriksaan tersebut ditemukan senjata ilegal yang akan diselundupkan ke
Beirut. Dengan demikian MV Flamengo dinyatakan berbahaya, yang
selanjutnya dikawal ke pelabuhan Beirut untuk dilaksanakan pemeriksaan
lebih lanjut oleh Angkatan Laut Lebanon (Lebanese Armed Force / LAF Navy). Latihan pemeriksaan dan penggeledahan (Boardex) dengan BRS Constituicao berjalan aman dan lancar. (Dispenarmatim)