KRI Hiu 634 |
Sementara pihak Australia dihadiri Air Commodore Ken Watson Comnorcom (Commander North Command) HMAS Coonawarra Darwin dan Atase Pertahanan Australia, Brigadier John Gould. Hadir pula Wakil Komandan Lantamal VII Kupang.
Patkor Ausindo dimulai tanggal 2 September 2013 sampai 16 September 2013 di Perairan Pulau Air, Laut Timor, dan Laut Arafuru serta wilayah perbatasan Laut antara Indonesia dan Australia.
Patkor Ausindo merupakan kegiatan patroli terkordinasi antara TNI AL dengan Royal Australian Navy (RAN) di wilayah perbatasan kedua negara.
Pangarmatim mengatakan wilayah perairan perbatasan Indonesia-Australia merupakan tanggung jawab kedua negara. Oleh karena itu, perlu adanya kesamaan persepsi dan tindakan dalam hal penanganan pelanggaran hukum di laut, khususnya bagi pelaksana di lapangan, sehingga dapat dicegah terjadinya kesalahpahaman yang dapat memengaruhi hubungan bilateral kedua negara.
Pangarmatim mengharapkan kegiatan Patkor Ausindo 2013 sebagai media untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan persahabatan antara pemerintah Indonesia dan Australia, khusunya TNI AL dan Royal Australian Navy.
“Patroli terkoordinasi Indonesia-Australia juga dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan sebagai media pertukaran informasi di laut,” kata Pangarmatim seperti dibacakan oleh Guskamlaarmatim, Laksamana Pertama TNI Wuspo Lukito.
Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim, Koarmatim beserta kekuatannya melaksanakan Operasi Patkor Ausindo meliputi cegah/tangkal serta penindakan terhadap setiap tindak kejahatan.
Unsur-unsur yang terlibat KRI HIU-634 dengan Komandan Mayor Laut (P) Iwan Ridhwan, KRI Kakap-811 dengan Komandan Mayor Laut (P) Nurul Muclis dan satu pesawat Cassa NC 212.
Sedangkan RAN menerjunkan HMAS Wolongong-92 dengan Komandan Letnan Comander Michael Miller dan P3-C Orion.
jurnas