"Tidak ada ke kita soal penyadapan itu, bisa dipastikan," kata Purnomo di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Purnomo yakin kalau Indonesia tidak disadap karena mempunyai lembaga intelijen. Lembaga itu diyakini Purnomo tidak mudah diterobos oleh pihak manapun.
"Kita punya Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), jadi tidak ada," imbuhnya.
Sementara itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto menilai berita penyadapan oleh NSA hanyalah isu lama yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Dari Dulu isunya begitu terus tidak bisa dipertanggungjawabkan. Intinya tidak ada," tuturnya.
Rumor soal penyadapan komunikasi 35 kepala negara ini muncul menyusul kehebohan rumor penyadapan AS terhadap percakapan telepon Kanselir Jerman Angela Merkel. Gedung Putih telah menyampaikan bantahan soal itu, namun Merkel tetap meminta Obama untuk menjelaskan secara langsung terhadapnya.
Dokumen rahasia yang diberikan oleh pembocor intelijen AS Edward Snowden menyebutkan, Badan Keamanan Nasional AS (NSA) bekerja sama dengan sejumlah departemen dalam pemerintahan AS untuk mengamankan nomor-nomor telepon sejumlah kepala negara. Memo yang dikeluarkan oleh NSA pada tahun 2006 lalu mengindikasikan, NSA rutin melakukan penyadapan percakapan telepon sejumlah pemimpin dunia. Namun tidak disebutkan secara langsung siapa saja pemimpin dunia yang dimaksud.
SBY Disadap NSA? Ini Kata Menkopolkam
Menkopolkam |
"Tidak bisa dipertanggungjawabkan. Intinya kita tidak disadap," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, saat ditemui di Istana Negara, Jumat, 25 Oktober 2013. (Lihat: NSA Menyadap Telepon 35 Kepala Negara)
Hal serupa juga disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam kesempatan yang sama. Ia membantah SBY termasuk salah satu pemimpin negara yang disadap NSA seperti yang dilaporkan buron pembocor data intepol, Edward Snowden. "Tidak ada yang ke kita. Kita kan punya Lembaga Sandi Negara. Jadi, tidak ada," kata Purnomo.
Sebuah dokumen rahasia dirilis Edward Snowden, NSA bekerja sama dengan sejumlah departemen pemerintah Amerika Serikat mencari nomor telepon politikus asing terkemuka. Salah satu pejabat bahkan dikabarkan menyerahkan 200 nomor pemimpin dunia.
Bukti dari dokumen ini menguat setelah ada dugaan penyadapan terhadap telepon gengam milik Kanselir Jerman Angela Merkel. Sebelumnya NSA juga dilaporkan telah memantau komunikasi pemimpin Brasil dan Meksiko.
Detik-Tempo