Jakarta – Rencana besar TNI AU guna meminang jet tempur Su-35 milik Rusia santer terdengar. Namun dalam kerjasama lanjutan belum ada titik terang mengenai persenjataan alutsista tersebut.
Ketika disinggung mengenai isu tersebut, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menjelaskan bila hal tersebut sudah masuk tahap yang lebih serius. Kendati begitu, soal kapan kesepakatan bisa terjalin, dia sedikit menghindari dengan alasan isu tersebut bersifat internal.
“Jika ditanya sejauh mana, hal itu belum bisa diungkap ke publik, namun kerjasama seputar hal tersebut terus menuju ke arah yang postif,” kata Galuzin ketika ditemui di kediamannya, Jakarta, Kamis, (25/6).
“Dalam pameran Aerospace dan Army exhibition yang dibuka 16 Juni lalu di Moskow, TNI AU diketahui turut menghadiri dan terus berkonsultasi seputar hal itu,” lanjutnya.
Diketahui, kerjasama Rusia dan Indonesia dalam bidang militer memang sudah berlangsung lama.
Dulu tahun 1960an, kekuatan tempur Indonesia menjadi macan Asia. Sejumlah jet tempur paling canggih dari Rusia sudah dimiliki TNI AU. Mulai dari MiG-15, MiG-17, hingga MiG-21. Ada juga pembom strategis Tu-16 dan Tu-16 KS.
Tahun lalu, TNI AU mengumumkan gagasan membeli jet tempur Su-35 untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger yang sudah uzur. Maklum pesawat F-5 buatan Northrop Co, Amerika Serikat ini sudah digunakan TNI AU selama 30 tahun lebih.
Satu unit Su-35 bernilai USD 65 juta (setara Rp 844 miliar). Lebih murah dari F-16 buatan AS yang harga jual per unit mencapai USD 165 juta (setara Rp 2,1 triliun). (Merdeka.com)