KRi Pulau Rupat dan Pulau Rengat
Jakarta – Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL),
Laksamana Ade Supandi mengungkap rencana TNI AL untuk memperkuat barisan
Kapal Penyapu Ranjau. Penguatan itu dapat berupa pembelian dua unit
kapal penyapu ranjau yang baru.
Menurut KSAL, kebutuhan kapal penyapu ranjau yang baru diharapkan
bisa meningkatkan kemampuan TNI AL, terutama dalam mengikuti
perkembangan terkini teknologi ranjau dan potensi ancaman.
“Kalau dulu mungkin burem-burem (pencitraan pendeteksi ranjau).
Sekarang mungkin bisa lebih jelas lagi. Ranjaunya ada yang smart juga,
bahwa kami tidak boleh ketinggalan sama ancaman,” ujar Ade kepada
wartawan, beberapa waktu lalu.
Ade mengakui, pihaknya akan membuka tender dalam pengadaan kapal
penyapu ranjau yang baru tersebut. Tender itu pun dapat pula diikuti
oleh industri galangan kapal dalam negeri.
Mantan Kasum TNI itu berharap, nantinya kapal penyapu ranjau yang
baru setidaknya memiliki kelas yang sama dengan kapal penyapu ranjau
milik TNI AL. “Harapannya sekelas yang lalu, tapi lebih canggih,”
ujarnya.
Hingga saat ini, TNI AL memang memiliki 12 kapal penyapu ranjau.
Namun, dari 12 kapal tersebut, rencananya ada dua kapal yang
dipensiunkan oleh TNI AL, yaitu KRI Pulau Rengat 711 dan KRI Pulau Rupat
712. Kedua KRI ini memang sudah cukup lama memperkuat jajaran TNI AL,
yaitu dioperasikan sejak 1988.
Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana
Pertama TNI Manahan Simorangkir, mengungkapkan, kajian soal pengadaan
dua kapal penyapu ranjau itu masih terus dilakukan. Kajian itu dilakukan
terkait apa yang dibutuhkan dan bagaimana situasi perkembangan terbaru
teknologi ranjau. Kajian itu, ujar Manahan, tengah dilakukan oleh
Asisten Operasi dan Asisten Perencanaan dan Organisasi (Asrena) KSAL. (
Republika.co.id)