Pages

Sunday, 24 June 2012

Latihan Elang Gesit 2012 Ditutup


Pembukaan Latihan Elang Gesit 2012. (Foto: Lanud Iswahjudi)

21 Juni 2012, Madiun: Setelah selama tiga hari penuh (19-21/6), bergelut dengan gladi Posko dan manuver lapangan, secara resmi Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI M. Syaugi, S.Sos., menutup Latihan dengan sandi ”Elang Gesit 2012”, dalam suatu upacara militer di Lapangan Dirgantara, Kamis (21/6).

Latihan yang melibatkan semua satuan jajaran Lanud Iswahjudi, terutama pesawat-pesawat tempur untuk melaksanakan operasi taktis dan strategis serta penyergapan, sebagaimana bila terjadi operasi pertempuran sesungguhnya. Demikian pula dengan unsur Pasukan Khas yang berperan sebagai pengandali pertempuran dan pangkalan (Dalpur dan Dallan).

Latihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut mengerahkan semua unsur yang ada di Lanud Iswahjudi meliputi unsur tempur udara dari Skadron Udara 3/F-16, Paskhas sebagai unsur pertahanan udara vertikal dan SAR (Search And Rescue) serta Helikopter ColibrI sebagai unsur SAR dan evakuasi medis udara.

Selain manuver-manuver utama seperti serangan udara langsung, penyergapan, penyekatan udara dan penghancuran pesawat-pesawat musuh baik yang ada di udara, darat, dan laut juga dilaksanakan berbagai upaya pertahanan pangkalan dan penanggulangan apabila pesawat dalam keadaan darurat yang dilaksanakan oleh unsur crash team.

Latihan Elang Gesit 2012 bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan serta kesiapan segenap unsur di jajaran Lanud Iswahjudi dalam melaksanakan tugas operasi udara, pengamanan dan pertahanan pangkalan serta penanggulangan pesawat dalam keadaan darurat. Sedang sasarannya untuk memantapkan kesiapan operasi, memantapkan prosedur taktik, teknik serta komando dan pengendalian satuan udara dalam melaksanakan suatu operasi.

Komandan Lanud Iswahjudi saat menutup latihan menyatakan mengingat kompleksitas manajemen penggunaan kekuatan udara, telaah dan kajian, perlu pula memperhatikan doktrin operasi udara yang telah berhasil diaplikasikan oleh negara-negara maju.

 “Tingkatkan pemahaman tentang manajemen pengunaan kekuatan udara yang selalu berkembang, sehingga dicapai kesamaan persepsi dan aplikasi, mulai dari tingkat perorangan, dan satuan. Kesamaan pola pikir dan pola tindak yang demikian, akan bermuara kepada keberhasilan pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawan kita bersama”, tegas Pati Bintang Satu tersebut.

Sumber: TNI AU