Kolonel Laut (P) Syufenri M,Si.selaku Komandan Satuan Kapal Cepat
Koarmatim (Dansatkat Koarmatim) meninjau langsung pelaksanaan latihan
Cast and Recovery prajurit Pendidikan Pasukan Para Intai Amphibi
(Diktaifib) Angkatan 39 dengan menggunakan Kapal Perang Republik
Indonesia (KRI) Rencong 622. Senin (28/1). Di Selat Madura, Jawa Timur.
Cast and Recovery merupakan salah satu teknik penyusupan kedaerah lawan dengan menggunakan kapal cepat sebagai sarana angkut, kemudian dalam kecepatan tinggi pasukan khusus itu melaksanakan terjun laut untuk kemudian masuk daerah lawan secara rahasia.
Latihan ini diikuti oleh 32 personel Diktaifib Angkatan 39. Dalam latihan yang berlangsung lancer ini, seluruh peserta latihan dapat melaksanakan program latihan dengan tertib, aman serta tidak ada kerugian baik material maupun personel, itu semua tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara Komandan KRI Rencong 622 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi dengan Komandan Sekolah Khusus (Sesus) Mayor Marinir Ferdy Erwin, T.
Dalam latihan ini kecepatan gerak kapal diatur dalam tiga penerjunan, pernerjunan pertama kapal berkecepatan 18 Knot, penerjunan kedua kecepatan kapal 20 Knot dan pada penerjunan ke 3 kapal bergerak lebih cepat lagi sampai pada kecepatan 23 Knot. Seluruh siswa peserta Cast and Recovery terdiri dari 9 Perwira, 10 Bintara dan 13 Tamtama, para calon pasukan khusus TNI AL itu mengikuti pendidikan selama 8 bulan.
Cast and Recovery merupakan salah satu teknik penyusupan kedaerah lawan dengan menggunakan kapal cepat sebagai sarana angkut, kemudian dalam kecepatan tinggi pasukan khusus itu melaksanakan terjun laut untuk kemudian masuk daerah lawan secara rahasia.
Latihan ini diikuti oleh 32 personel Diktaifib Angkatan 39. Dalam latihan yang berlangsung lancer ini, seluruh peserta latihan dapat melaksanakan program latihan dengan tertib, aman serta tidak ada kerugian baik material maupun personel, itu semua tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara Komandan KRI Rencong 622 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi dengan Komandan Sekolah Khusus (Sesus) Mayor Marinir Ferdy Erwin, T.
Dalam latihan ini kecepatan gerak kapal diatur dalam tiga penerjunan, pernerjunan pertama kapal berkecepatan 18 Knot, penerjunan kedua kecepatan kapal 20 Knot dan pada penerjunan ke 3 kapal bergerak lebih cepat lagi sampai pada kecepatan 23 Knot. Seluruh siswa peserta Cast and Recovery terdiri dari 9 Perwira, 10 Bintara dan 13 Tamtama, para calon pasukan khusus TNI AL itu mengikuti pendidikan selama 8 bulan.
(Dispenarmatim).
Sumber : Koarmatim