Jakarta, 27 Maret 2013—TNI
Angkatan Laut saat ini tengah membangun kapal perang jenis BCM (Bantu
Cair Minyak) di galangan kapal PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari. Wakil
Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Hari Bowo,
S.E., M.Sc., melaksanakan peninjauan di galangan I PT Dok dan Perkapalan
Kodja Bahari, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (27/3).
Dalam peninjauan tersebut,
Wakasal didampingi oleh Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja
Bahari Riry Syeried Jetta selain meninjau pengerjaan kapal BCM di
galangan I, juga meninjau pengerjaan kapal jenis Angkut Tank (Landing Ship Tank)
yang dibangun di galangan II. “Saat ini Kapal BCM proses pembangunannya
sudah berjalan 60,27%, dan Kapal Angkut Tank sudah berjalan 37,47% dan
38,31%. Ketiganya merupakan kapal yang dipesan oleh TNI AL dan
dijadwalkan akan selesai pada tahun 2014,” kata Dirut PT Dok dan
Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta.
Kedua jenis kapal yang
tengah dibangun tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut: Kapal
Bantu Cair Minyak (BCM) memiliki panjang keseluruhan 122,40 m, panjang
garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal
18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 m3, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller.
Sedangkan spesifikasi Kapal Angkut Tank memiliki panjang keseluruhan
117,00 m, panjang antara garis tegak 107,77 m, lebar 16,40 m, tinggi
7,80 m, kecepatan maksimal 16 knots, jarak jelajah 6.240 NM, tenaga
penggerak utama berjumlah dua buah daya 3.600 HP, dengan sistem propulsi
fixed pitch propeller.
Pembuatan kapal ini sebagai
tindak lanjut program Kementerian Pertahanan RI yang telah tertuang
dalam Kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan RI dengan Panglima
TNI, dan Kepala Kepolisian Negara RI tentang “Revitalisasi Industri
Pertahanan” dalam menerapkan Program MEF (Minimum Essential Force).
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari adalah salah satu industri strategis
milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan
program pemerintah dimaksud, dan juga sebagai upaya dalam memberdayakan
industri perkapalan dalam negeri untuk membangun alutsista TNI.
Sementara itu, Wakasal
Laksamana Madya TNI Hari Bowo, S.E., M.Sc. dalam kesempatan tersebut
mengatakan, bahwa maksud peninjauannya adalah untuk mengetahui sampai
sejauh mana perkembangan pengerjaan kapal tersebut, serta ingin melihat
pemenuhan terhadap kriteria yang dipesan, baik spesifikasi teknis,
kualitas, serta keamanannya (zero accident). “Saya harap
pengerjaan kapal ini sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah
direncanakan, serta senantiasa memperhatikan kualitas dan keamanan
pengerjaannya,” kata Wakasal.
Turut mendampingi Wakasal
dalam peninjauan ini adalah Asisten Logistik Kasal Laksamana Muda TNI
Sru Handayanto, Kadismatal Laksamana Pertama TNI Ir. Bambang Naryono,
M.M., Kadiskomlekal Laksamana Pertama TNI Ir. Yuhastihar, Kadissenlekal
Laksmana Pertama TNI Bambang Sugeng, S.E., Kadislaikmatal Laksamana
Pertama TNI Ir. Harry Pratomo, dan Kadisadal Kolonel Laut (E) Agus
Setiadji.
Demikian Berita Dinas Penerangan Angkatan Laut
Sumber TniAL
|