"Syarat utama adalah kekuatan komunikasi yang tangguh," kata Tjahjo saat dihubungi, Kamis, 31 Oktober 2013. Selain itu, TNI juga mesti menempatkan radar canggih dengan tepat serta persenjataan jarak menengah dan jarak jauh. TNI juga seharusnya memiliki satuan khusus intelejen cyber army.
Dia juga mengatakan, Indonesia bisa meniru pola pertahanan Cina yang memiliki daratan luas dan pantai relatif kecil. Sistem pertahanan daratan Cina, kata dia, mampu terkonsentrasi dengan sistem satelit dan radar canggih. Tjahjo mengatakan, TNI mesti memprioritaskan operasi di daerah perbatasan yang dianggap rawan. "TNI juga harus prioritas mencermati kawasan Asia Timur dan Pasifik," kata dia.
Persoalan lain yang mesti dicermati TNI adalah peningkatan kesejahteraan prajurit. Kesejahteraan prajurit mesti dilakukan seiring dengan peningkatan profesionalisme dan modernisasi alutsista. Pekerjaan rumah lain TNI adalah menuntaskan reformasi birokrasi dan mengembangkan trimatra terpadu serta penghapusan bisnis TNI.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini juga meminta TNI memberikan transparansi dana rekrutmen personel dan pimpinan TNI. Tjahjo meminta agar TNI memberdayakan industri pertahanan dalam negeri dan memperkuat postur TNI di perbatasan. "Program dan rencana strategis jangka pendek, menengah, dan panjang harus terus berproses," kata dia.
.tempo