Tim aerobatik Dynamic Pegasus |
Kelima EC120B Colibri itu dipimpin Komandan Skuadron Udara 7, Letnan Kolonel Penerbang Khairun Aslam, dan mendarat di Bandar Udara Hanandjoedin, Belitung. Mereka telah lepas landas dari pangkalannya, Pangkalan Udara Utama TNI AU Suryadarma, Subang, Jawa Barat, sejak beberapa waktu lalu.
Terbang lintas alias fly pass di atas kota merupakan satu suguhan perdana yang diberikan kepada masyarakat Belitung, seturut informasi Dinas Penerangan TNI AU, diterima di Jakarta, Kamis. Langit biru tanpa awan dan jernih memudahkan masyarakat menikmati aksi aerobatik itu secara jelas.
Tim aerobatik memakai nama Pegasus, kuda sembrani dalam mitologi Yunani, itu mengandalkan pesawat terbang sayap putar ringan buatan Prancis. Dalam aksinya di udara, mereka menyajikan berbagai manuver yang menyiratkan pilot pengawaknya haruslah sangat berpengalaman.
Tim Dynamic Pegasus biasanya melakukan 10 manuver aerobatik, yaitu 180 take off, Pegasus cross, Pegasus Head On, Water Fall, Spiral Dive, Wind Mill, Leader Strike, Kiss The Hummingbird, Solo Lazy, dan Sparkling Pegasus.
Kedatangan Tim Dynamic Pegasus ke Belitung ini dalam rangka latihan Navigasi Jarak Jauh, yang dimulai dari home base di Pangkalan Udara Utama TNI AU Suryadarma, ke Pangkalan Udara TNI AU Atang Senjadja di Bogor, Pangkalan Udara TNI AU Astra Ksetra di Lampung, di mana mereka menginap.
Dari situ lalu ke Pangkalan Udara TNI AU Palembang, dan berlanjut ke Pangkalan Udara TNI AU Tanjung Pandan. Rute kembali ke home base, mengulang dari rute keberangkatan.
"Latihan ini agar perwira siswa penerbang TNI AU mampu terbang navigasi memakai politage atau baca peta, kalkulasi waktu, dan fuel logging sehingga menambah pengalaman dan jam terbang bagi para penerbang muda," kata Komandan Pangkalan TNI AU Hanadjoeddin, Letnan Kolonel Navigasi Indrasto Setiawan.
Latihan navigasi ini melibatkan 23 personel dari Skadron Udara 7, lima instruktur penerbang, seorang pilot leader, sembilan perwira penerbang siswa dan delapan orang awak darat.