MI/Rommy Pujianto/vg
Jakarta ☆
Wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga tak
jarang mengundang konflik, terutama soal pelanggaran batas wilayah.
TNI-AD sebagai instrumen negara yang bertanggung jawab terhadap
stabilitas keamanan nasional memberikan pemaparan mengenai peran mereka
dalam menjaga teritorial Indonesia.
Dalam seminar TNI-AD yang digelar di Balai Kartini, Senin (16/12), KSAD Jenderal Budiman mengungkapkan upaya yang dilakukan TNI-AD dalam berbagai konflik dengan negara tetangga dengan cara diplomasi atau soft power.
Hal tersebut sudah tertuang juga dalam kesepakatan antarnegara ASEAN yang mengatur tiga sektor, politik dan keamanan, ekonomi, dan budaya.
"Kami melakukan diplomasi seperti diplomasi ASEAN yang memiliki tiga pilar kesepakatan di bidang politik keamanan, ekonomi, dan budaya," ungkapnya.
KSAD juga mengatakan upaya yang dikedepankan adalah upaya damai. "Di bidang politik keamanan, apabila ada konflik dengan negara ASEAN, penyelesaian dilakukan dengan damai atau soft power."
Pernyataan tersebut memberikan gambaran mengenai sikap TNI-AD dalam berbagai konflik yang pernah terjadi dalam masalah perbatasan.
Dalam seminar TNI-AD yang digelar di Balai Kartini, Senin (16/12), KSAD Jenderal Budiman mengungkapkan upaya yang dilakukan TNI-AD dalam berbagai konflik dengan negara tetangga dengan cara diplomasi atau soft power.
Hal tersebut sudah tertuang juga dalam kesepakatan antarnegara ASEAN yang mengatur tiga sektor, politik dan keamanan, ekonomi, dan budaya.
"Kami melakukan diplomasi seperti diplomasi ASEAN yang memiliki tiga pilar kesepakatan di bidang politik keamanan, ekonomi, dan budaya," ungkapnya.
KSAD juga mengatakan upaya yang dikedepankan adalah upaya damai. "Di bidang politik keamanan, apabila ada konflik dengan negara ASEAN, penyelesaian dilakukan dengan damai atau soft power."
Pernyataan tersebut memberikan gambaran mengenai sikap TNI-AD dalam berbagai konflik yang pernah terjadi dalam masalah perbatasan.