Peninjauan dilaksanakan, Jumat (20/12) di Jorong Aia Angek, Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Turut serta pula beberapa pejabat Kemhan yang mendampingi Menhan antara lain Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Plt. Dirjen Pothan) Kemhan Dr. Timbul Siahaan.
Menhan dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pembangunan munumen ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat atas perannya pada masa perjuangan bangsa Indonesia di masa lalu untuk kelangsungan Negara Kesatuan Rapublik Indonesia.
Selain itu, setelah jadi nanti, monumen ini juga diharapan dapat menjadi pengingat serta pelajaran bagi generasi muda Indonesia dalam memahami arti dari bela negara dan arti cinta tanah air. “Monumen ini sebagai penghargaan dan pengingat serta pelajaran bagi generasi muda untuk dijadikan contoh”, jelas Menhan.
Lebih lanjut Menhan menyatakan pembangunan monumen Bela Negara atau PDRI ini merupakan hal yang sangat penting, karena PDRI yang dibentuk oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara atas perintah Presiden RI Soekarno dan Wapres RI Mohammad Hatta pada tanggal 19 Desember 1948 mempunyai arti sebagai penentu kelangsungan hidup NKRI, sekaligus menunjukan kepada dunia bahwa NKRI masih eksis.
Menhan menegaskan akan terus mendukung pembangunan munumen ini. Rakyat Sumatera Barat mempunyai andil besar di dalam perjuangan bangsa Indonesia. Karenanya ini perlu dibangun untuk memberikan ini nanti kepada anak cucu kepada generasi muda nantinya.
Bahkan ini tanda bahwa rakyat Sumatera Barat mempunyai saham besar dalam perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Monument ini harus jadi, saya datang untuk memberi dukungan dan saya berjanji akan terus mendukung ini agar menjadi kebanggaan Rakyat Sumbar”, ungkap Menhan.
Selain meninjau perkembangan pembangunan Monumen tersebut, masih dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Bela Negara di Sumatera Barat, Menhan juga berkesempatan menghadiri pembukaan Perlombaan Balap Sepeda Tour De Bela Negara 2013 di Halaman Kantor DPRD Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.
Monumen Bela Negara
Monumen Nasional Bela Negara atau Monumen Nasional PDRI adalah monumen peringatan yang didirikan bertujuan untuk memperingati sejarah perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ( PDRI ), penyelenggara pemerintahan Republik Indonesia ketika ibu kota Indonesia ( Yogyakarta ) jatuh ke tangan Belanda pada Agresi Militer Belanda II.
Monumen ini dibangun di area seluas 50 hektare di salah satu kawasan yang pernah menjadi basis PDRI, yaitu di Jorong Sungai Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Monumen tersebut dibangun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemkab Limapuluh Kota serta Pemprov Sumatera Barat.
dmc