Pages

Friday, 20 December 2013

Senapan 250 Tahun Ini Bisa Ubah Sejarah Australia

Ada spekulasi itu merupakan alat dari pelaut Makassar 


Temuan senapan tua berusia 250 tahun
Temuan senapan tua berusia 250 tahun di pantai terpencil Australia berpotensi menguak sejarah baru negeri Kanguru. Sebab, senapan kuno itu melebihi kedatangan Kapten Cook yang mendarat di Australia pada 1770.

Dilansir The Guardian, Jumat 13 Desember 2013, senapan dengan panjang 107 cm ditemukan seorang anak, Christopher Doukas pada 2010 silam, di dasar laut pantai Dundee, barat daya Darwin. Doukas menemukan senapan bersama dengan sepotong senjata artileri.

Menanggapi temuan dan penanggalan senapan yang berusia 2,5 abad, ahli geomorfologi Australia, Tim Stone mengatakan senapan itu dapat membantu menulis ulang sejarah Australia.

"Senapan itu merupakan salah satu artefak sejarah paling signifikan yang pernah ditemukan di Australia Utara," kata Stone yang juga anggota Past Masters, tim multidisiplin untuk mengeksplorasi misteri sejarah.

Pelaut Makassar

Saat awal kali temuan itu dilaporkan, para ahli berspekulasi senapan merupakan barang bawaan pelaut Portugal pada abad ke 16. Sedangkan ahli dari Past Masters berpikir senapan itu merupakan alat dari pelaut Makassar.

Spekulasi lain, senapan itu merupakan alat bawaan pelaut Indonesia yang tengah berlayar tapi kemudian tertiup angin dan sampai terbawa ke daratan Australia.

Belakangan setelah dilakukan penanggalan atau karbon dating, senapan itu menunjukkan tahun 1760. Ahli geokronologi Universitas Melbourne, Matt Cupper menemukan usia senapan itu 250 tahun.

Tahun 1760 diketahui merupakan awal masa perdagangan teripang Makassar. Teripang dikenal dengan nama gamat, hewan laut yang yang dapat dimakan. Teripang kadang dikenal dengan timun laut.

"Dengan bantuan ujicoba itu, Past Masters berharap dapat mempelajari lebih lanjut usia detail dan asal meriam itu," jelas Ian Mclntosh, Profesor Antropologi Indiana University, AS.

Sejauh ini sejarawan Australia berasumsi orang Eropa yang pertama mendarat di pantai Australia yakni penjelajah asal Belanda, Williem Janszoon, mendarat pada 1606.

Catatan juga menunjukkan, beberapa tahun setelahnya, pelaut Belanda Dirk Hartog, merupakan orang eropa yang kemudian mengikuti jejak Janszoon.

Di luar temuan senapan itu, banyak temuan yang masih bisa menguak misteri sejarah Australia. Pada 1944 silam, di wilayah yang sama, Northern Territory, ditemukan lima koin dari Kerajaan Kilwa, Afrika. Koin itu berusia 1000 tahun.

Dengan berbagai temuan itu menunjukkan di masa lalu Australia telah didatangi pelaut dari berbagai bangsa.(ren)

viva.co.id