Jakarta,
Pemerintah Kanada berharap MoU hubungan kerjasama pertahanan dengan
Indonesia dapat segera ditandatangani sehingga dapat memperluas
kerjasama pertahanan dari yang telah ada selama ini. Area kerjasama
pertahanan yang ingin dijajaki selain pendidikan dan pelatihan adalah
pengadaan alutsista. Pemerintah Kanada juga mengharapkan dukungan
Indonesia untuk meningkatkan kerjasama dengan ASEAN terutama menjadi
anggota ADMM plus.
Hal itu diungkapkan Duta Besar Kanada
untuk Indonesia HE Mr Donald Bobiash saat bertemu Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu, Selasa (31/3), di Kantor Kemhan, Jakarta. Menanggapi
hal itu, Menhan Ryamizard berharap dapat melakukan pertemuan bilateral
dengan Menhan Kanada saat kedua Menhan menghadiri Shangri-La Dialogue
pada akhir bulan Mei mendatang di Singapura.
Pemerintah Kanada berharap peningkatan
kerjasama pertahanan di bidang pengadaan alutsista, dan institusi yang
membidangi mengenai alutsista di Kanada akan datang ke Indonesia
beberapa bulan mendatang dan berharap dapat menghasilkan MoU Government
to Government dengan Kemhan mengenai pengadaan Alutsista. MoU G to G
dengan Institusi resmi pemeritah Kanada di bidang pengadaan alutsista
ini pembiayaan dan performance alutsista menjadi lebih terjamin. Selama
ini TNI telah menggunakan helikopter buatan Kanada yaitu M-Bell.
Mengenai kerjasama pertahanan di bidang
pengadaan alutsista, Menhan menegaskan bahwa saat ini fokus pengadaan
alutsista TNI adalah untuk menghadapi ancaman tak nyata yaitu terorisme,
bencana alam, perang siber, dan wabah penyakit. Sehingga pengadaan
alutsista disesuaikan dengan bentuk ancaman tersebut.
Saat ini kerjasama pertahanan antara RI
dan Kanada yang telah dilakukan adalah kerjasama pendidikan dan
pelatihan yang diiikuti oleh Prajurit TNI yang sejak tahun 2008 sudah
lebih dari 300 personel yang telah melakukan pendidikan dan pelatihan di
Kanada. Dubes Kanada untuk Indonesia juga menjelaskan bahwa Kanada dan
Indonesia sama-sama berpartisipasi dalam pengiriman Pasukan Penjaga
Perdamaian PBB. Dirinya juga sempat bertemu dengan Pasukan Penjaga
Perdamaian TNI yang berada di Sudan lima tahun yang lalu.(Kemenhan)