Demikian terungkap dalam survei yang diadakan Southern Cross
University dan Griffith University terhadap 100 tentara Australia.
Survei dibiayai oleh Army Research Australia.
Survei menemukan sebagian tentara memiliki modal psikologis dan sanggup menghadapi situasi di bawah tekanan tinggi.
Namun Prof. Yvonne Brunetto dari Southern Cross University kepada ABC menjelaskan, sebagian besar tentara yang disurvei tidak memiliki kesiapan mental tersebut.
Ia mengatakan, Angkatan Bersenjata Australia (ADF) mengirim prajurit ke medan perang tanpa persiapan yang matang.
"Mereka tidak akan mengirim prajurit ke medan perang tanpa persenjataan yang layak," kata Prof. Brunetto.
"Makanya, mereka seharusnya juga tidak mengirim prajurit tanpa kesiapan psikologis yang memadai," tambahnya.
Riset yang dimulai tahun lalu itu menemukan adanya korelasi kuat antara kesiapan mental dan kemampuan menangani situasi di bawah tekanan.
"Banyak tentara kita yang tidak memiliki modal psikologis tersebut," ujar Prof. Brunetto.
Namun demikian, ia mengatakan bahwa kesiapan dan kekuatan mental itu ternyata bisa diajarkan.
Pihak Southern Cross University rencananya akan meniru program yang dijalankan di Amerika Serikat untuk kepentingan itu.
"Kurang dari satu dekade silam kita percaya bahwa kekuatan mental seseorang itu dibawa sejak lahir. Jika anda tidak memilikinya, maka tidak ada cara untuk mendapatkannya," kata Prof. Brunetto.(radioaustralia)
Survei menemukan sebagian tentara memiliki modal psikologis dan sanggup menghadapi situasi di bawah tekanan tinggi.
Namun Prof. Yvonne Brunetto dari Southern Cross University kepada ABC menjelaskan, sebagian besar tentara yang disurvei tidak memiliki kesiapan mental tersebut.
Ia mengatakan, Angkatan Bersenjata Australia (ADF) mengirim prajurit ke medan perang tanpa persiapan yang matang.
"Mereka tidak akan mengirim prajurit ke medan perang tanpa persenjataan yang layak," kata Prof. Brunetto.
"Makanya, mereka seharusnya juga tidak mengirim prajurit tanpa kesiapan psikologis yang memadai," tambahnya.
Riset yang dimulai tahun lalu itu menemukan adanya korelasi kuat antara kesiapan mental dan kemampuan menangani situasi di bawah tekanan.
"Banyak tentara kita yang tidak memiliki modal psikologis tersebut," ujar Prof. Brunetto.
Namun demikian, ia mengatakan bahwa kesiapan dan kekuatan mental itu ternyata bisa diajarkan.
Pihak Southern Cross University rencananya akan meniru program yang dijalankan di Amerika Serikat untuk kepentingan itu.
"Kurang dari satu dekade silam kita percaya bahwa kekuatan mental seseorang itu dibawa sejak lahir. Jika anda tidak memilikinya, maka tidak ada cara untuk mendapatkannya," kata Prof. Brunetto.(radioaustralia)