Thursday, 28 May 2015
Dua Anggota TNI Disandera Kelompok Bersenjata di Papua
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan mengaku dua anggota TNI yang bertugas di Enarotali sejak Selasa (26/5/2015) malam disandera oleh kelompok bersenjata.
"Saya sudah mendapat laporan tentang dua anggota TNI yang disandera kelompok bersenjata di Enarotali," ujarnya kepada Antara di Jayapura, Rabu (27/5/2015).
Saat ini, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Pemda Paniai, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kepolisian untuk membebaskan kedua anggota yang bertugas di Koramil Kamopa itu. Berdasarkan laporan yang diterima, kejadian itu berawal saat kedua anggota itu bersama warga lainnya berbelanja dengan menggunakan perahu motor (speed boat).
Awalnya ada satu warga sipil yang ikut disandera bersama anggota TNI, yakni Elda Sanadi yang bekerja sebagai guru di SD Inpres Kamopa namun saat ini sudah dibebaskan.
"Informasi dilepasnya guru SD itu dari keluarganya yang mendapat telepon dari kelompok bersenjata," kata Siahaan.
Ia menjelaskan sesaat setelah menerima laporan itu komandan koramil setempat kembali menelepon ke nomor itu yang kemudian dijawab, "Kedua anggota TNI sudah dimasak".
Jenderal bintang dua itu berharap, penyandera segera melepas kedua anggota TNI yang saat insiden tidak membawa senjata api. Kedua anggota TNI yang disandera itu, masing masing Serda Lery, anggota Koramil Komopa dan Prada Sholeh, anggota Kostrad 303/Raider.
Sementara di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, kelompok bersenjata dilaporkan menembak lima orang warga sipil yang ditembak di kampung Purleme. Tiga korban hingga kini masih dirawat di RSUD Mulia.
Data yang dihimpun Antara, Rabu pagi mengungkapkan, dua korban lainnya yakni Pengga Enumbi dilaporkan meninggal dan Marthen Tandipayung luka ringan. Ketiga korban yang dirawat intensif masing-masing Yulianus Tandidatu, Alfred Tandipayung, Suryanto Tandipayung.
Penembakan yang terjadi Selasa (26/5/2015) sekitar pukul 23.45 WIT itu diduga dilakukan KKB dengan menembaki rumah warga. Hingga Rabu pagi ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. (Antara)