Dakar: Angkatan Udara Senegal
antusias untuk mendapatkan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia.
Bahkan mereka ingin memperoleh pesawat yang didesain khusus untuk
kebutuhan Angkatan Bersenjata Senegal.
Harapan itu disampaikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara Senegal
Jenderal Ousmand Kane saat menerima Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie
Sjamsoeddin di markasnya di Dakar, Senegal, seperti dilaporkan wartawan Metro TV Suryopratomo, Sabtu (6/7).
Sjafrie datang bersama Duta Besar Andradjati, Dirjen Strategi Pertahanan
Mayjen Sonny Prasetyo, dan Direktur Pemasaran PT Dirgantara Indonesia
(DI) Budiman Saleh.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, seluruh staf Angkatan Udara
Senegal menanyakan seluruh aspek teknis untuk pesawat CN-235 yang sudah
mereka pergunakan maupun pesawat CN-295 yang merupakan produk terbaru PT
DI.
Kepada Direktur Pemasaran PT DI ditanyakan berbagai aspek teknis
berkaitan dengan kemungkinan menjadikan pesawat CN-235 untuk pasukan
penerjun, peningkatan kapasitas daya angkut, hingga persoalan landing
gear. Sementara itu, untuk pesawat CN-295 mereka menanyakan berapa lama
pembuatan pesawat bisa dilakukan setelah kontrak pembelian
ditandatangani.
Sjafrie menawarkan kepada Jenderal Kane untuk merancang spesifikasi
pesawat sesuai dengan kebutuhan AU Senegal. "Saya menawarkan kontrak
langsung antara negara dan negara. Dengan kontrak langsung, maka
kebutuhan spesifikasi pesawat bisa dibicarakan langsung dengan pihak
pembuat," kata Sjafrie.
Budiman mengatakan Senegal merupakan pembeli potensial. Namun, karena
terbatasnya keuangan mereka, pesawat yang dibutuhkan harus memiliki
fungsi yang banyak.
"Sulit bagi satu pesawat untuk menjalankan fungsi bermacam-macam. Sebab,
pesawat CN-235 yang dimiliki Senegal sebenarnya ditujukan untuk pesawat
VIP. Agak sulit apabila secara bersamaan ingin dipakai sebagai pesawat
angkutan personel militer," kata Budiman.
Tetapi Budiman memberikan jalan keluar bagi keinginan Senegal untuk
membuat pesawat multi-guna. "Ya kita rancang sejak awal apa yang
dibutuhkan, bukan dengan mengubah konfigurasi sesudah pesawat jadi,"
kata Direktur Pemasaran PT DI.
Metrotvnews