Satuan khusus yang satu ini adalah pasukan versi up date dari jenis
pasukan Raider yang ada terdahulu. Pasukan Raiders di TNI AD menjadi
dikenal dan akrab di kalangan kombatan TNI sejak era 60-an karena Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider saat itu menyisipkan nama Raider dibelakang nama Batalyonnya.
Demikian disampaikan oleh Kasilistra Pendam XII/Tpr Kapten Inf Drs.
Umar Affandi, M.H yang di dampingi reporter Radio Arinanda, Turiman Noor
Faturrahman, SH, M.Hum. New Raiders.
Batalyon 641 Raider Kodam
XII/Tpr di desain berkemampuan sebagai spesialis pemukul reaksi cepat,
anti gerilya, perang berlarut, serangan Mobud dengan helikopter dan
Gultor. Kemampuannya setara 3x lipat Batalyon Infanteri Reguler. Saat
ini jumlah The Raiders di Indonesia 10 Batalyon, terdiri dari 8 Yonif
Kodam (Linud dan non Linud) serta 2 Batalyon Kostrad. Sedangkan Kodam
XII/Tpr belum ada Raider, oleh karenanya dalam waktu dekat ini akan segera membentuk Batalyon 641 Raider sebagai PPRC, kata Umar.
Batalyon 641 Raider Kodam XII/Tpr berkekuatan 747 prajurit dengan Alutsistanya sbb:
Senjata Serbu: SS 1 R5 (versi
carbine) + scope, Pistol Sig Sauer, MP 5, AK 47, SS 1 + SPG1A, Daewoo
K-7, Pistol Colt Remington M1911.
Senjata Sniper : Accuracy International Arctic Warfare kaliber 7, 62 mm.
Senjata Mesin : Minimi, Ultimax 100.
Ranpur : Jip terbuka buatan TNI AD 4.000 cc dan Helikopter Bell Penerbad (Untuk Operasi Mobud).
Kelengkapan tempur prajurit Raider meliputi :
Rompi anti peluru, NVG (teropong
malam), Helm ballistic anti peluru, pelindung siku dan lutut, maskara
muka, PDL Acupat, PDL khusus anti teror hitam-hitam, sangkur Raider,
Perahu karet untuk patroli pantai, peralatan Combat SAR, komunikasi/
telepon satelit dan rompi tempur khusus Raider.