Kondusifnya
stabilitas keamanan negara bukan berarti waktu bertopang dagu bagi
prajurit, namun berpedoman pada “Jika ingin damai kita harus siap
berperang” menjadi acuan pembinaan yang dilaksanakan agar stamina,
profesionaliltas, mentalitas dan moralitas tetap terpelihara guna
mengantisipasi berbagai kemungkinan dan tugas yang akan diemban.
Pelaksanaan
ibadah puasa di bulan suci Ramadhan bagi prajurit KRI Ahmad Yani – 351
sama seperti tahun – tahun sebelumnya yaitu dilaksanakan diluar
pangkalan dan jauh dari keluarga tercinta, namun hal tersebut tidak
menjadi penghambat untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas yang
sedang diemban yaitu “Operasi Taring Hiu 2013”. Kekhusukhan puasa
bertambah dengan dilaksanakannya kegiatan taraweh bersama di kapal saat
berlayar dan kauseri agama yang dilaksanakan secara periodik. Saat
sandar di Ambon dukungan yang diberikan Lantamal IX sangat baik bagi KRI
berkaitan Dukungan 4 R (replenishment, recreation, refueling, repair)
yang didukung berbagai fasilitas dan kondisi lingkungan yang sangat
nyaman bagi unsur – unsur di daerah operasi. Undangan malam akrab,
shalat taraweh dan buka bersama Komandan Lantamal IX, Laksamana Pertama
TNI Asep Burhanudin kepada unsur – unsur yang sandar di Ambon
menunjukkan besarnya perhatian terhadap KRI sebagai garda terdepan TNI
Angkatan Laut yang sedang melaksanakan tugas.
Kesiapan
teknis dan moril pasukan sangat mendukung performa kapal perang,
setelah melaksanakan pemantapan kondisi teknis di Ambon, KRI Ahmad Yani –
351 dan KRI DR. Suharso – 990 melaksanakan Passex sebelum menempati
sektor patroli dan misinya masing – masing. Semangat berlatih harus
selalu dikobarkan di masa damai sehingga profesionalitas prajurit selalu
terasah. Latihan dimulai koordinasi penyusunan OCS Plan yang
dilaksanakan oleh perwira kedua kapal sehingga dalam pelaksanaan di
lapangan serial – serial yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik
tanpa adanya kerugian personel maupun material. Kegiatan manuver
lapangan dilaksanakan dimulai saat communication ceck, leaving harbour,
Rasap (RAS approach), flag hoist, flashex dan saat break away
dilanjutkan tactical manuver (Tacman). Walaupun di tengah – tengah
hembusan angin dan cuaca mendung seluruh kegiatan berjalan lancar, kedua
Komandan KRI tersebut, Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T., (Komandan
KRI Ahmad Yani – 351) dan Letkol Laut (P) Putu Darjatna (Komandan KRI
Dr. Suharso – 990) menyatakan kekagumannya atas pencapaian hasil latihan
yang dilaksanakan.
koarmatim