Kondusifnya
stabilitas keamanan negara bukan berarti waktu bertopang dagu bagi
prajurit, namun berpedoman pada “Jika ingin damai kita harus siap
berperang” menjadi acuan pembinaan yang dilaksanakan agar stamina,
profesionaliltas, mentalitas dan moralitas tetap terpelihara guna
mengantisipasi berbagai kemungkinan dan tugas yang akan diemban.
Kesiapan
teknis dan moril pasukan sangat mendukung performa kapal perang,
setelah melaksanakan pemantapan kondisi teknis di Ambon, KRI Ahmad Yani –
351 dan KRI DR. Suharso – 990 melaksanakan Passex sebelum menempati
sektor patroli dan misinya masing – masing. Semangat berlatih harus
selalu dikobarkan di masa damai sehingga profesionalitas prajurit selalu
terasah. Latihan dimulai koordinasi penyusunan OCS Plan yang
dilaksanakan oleh perwira kedua kapal sehingga dalam pelaksanaan di
lapangan serial – serial yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik
tanpa adanya kerugian personel maupun material. Kegiatan manuver
lapangan dilaksanakan dimulai saat communication ceck, leaving harbour,
Rasap (RAS approach), flag hoist, flashex dan saat break away
dilanjutkan tactical manuver (Tacman). Walaupun di tengah – tengah
hembusan angin dan cuaca mendung seluruh kegiatan berjalan lancar, kedua
Komandan KRI tersebut, Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T., (Komandan
KRI Ahmad Yani – 351) dan Letkol Laut (P) Putu Darjatna (Komandan KRI
Dr. Suharso – 990) menyatakan kekagumannya atas pencapaian hasil latihan
yang dilaksanakan.
koarmatim