Pages

Wednesday, 24 July 2013

Presiden SBY Resmikan Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI


PRESIDEN Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden RI Boediono, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., meresmikan Monumen Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (22/7/2013).  Pada kesempatan tersebut, Presiden RI juga melakukan peninjauan terhadap dinding relief yang terdapat pada monumen tersebut.
Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI merupakan salah satu monumen dalam jajaran Pusat Sejarah TNI (Pusjarah TNI) yang menyajikan visualisasi berbagai kisah pengabdian TNI terutama di bidang militer kepada NKRI, selain itu juga sebagai patung berkelompok terbesar di Indonesia yang  masuk kedalam Rekor Muri.

Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 6000 meter persegi dengan luas bangunan 4680 meter persegi terletak di kompleks Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur. Bangunan monumen ini terdiri dari dua bagian yakni: Foot Step monumen Sudirman dan dinding relief.
Foot Step monumen Sudirman yang berada di tengah-tengah monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI merupakan gambaran perjuangan Panglima Besar Sudirman dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI dari ancaman negara luar (penjajah) yang divisualisasikan dalam bentuk relief yang berjumlah 7 (tujuh) relief.
Gambaran cerita tentang perjuangan Panglima Besar Sudirman ini dimulai saat pertama kalinya Panglima Besar Sudirman menyatakan untuk bergerilya dan berjuang bersama-sama anak buahnya melawan agresi Belanda sampai akhirnya harus menutup mata untuk selama-lamanya.
Dinding relief yang berbentuk setengah lingkaran dan berjumlah 21 (dua puluh satu) relief menggambarkan cerita perjuangan bangsa Indonesia dari mulai Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, hingga perjuangan bersenjata TNI dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dari ancaman baik yang datang dari dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri, sampai akhirnya kemerdekaan RI itu diakui oleh dunia internasional.
Authentikasi: Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl. Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc, M.Si, M.A.

majalah potretindonesia