Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan
Indonesia ikut aktif berusaha menghentikan aksi militer Israel di
Palestina lewat diplomasi.
"Indonesia, di samping mengecam aksi militer Israel yang berlebihan, juga aktif menjalankan diplomasi baik di tingkat PBB, OKI dan Gerakan Non Blok," katanya saat menyampaikan pengantar dalam rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat.
Dia juga mengatakan empat hal yang diupayakan Indonesia untuk mengatasi masalah Israel-Palestina, yakni penghentian aksi militer Israel, gencatan senjata di bawah pengawasan PBB, pencegahan aksi saling balas, dan penggalangan bantuan kemanusiaan untuk para korban di Palestina.
Israel sejak Selasa (8/7) memulai operasi militer yang dijuluki Operation Protective Edge guna menghentikan tembakan roket dari Jalur Gaza. Israel terus menyerang Jalur Gaza dan telah menyebabkan 82 orang tewas, 633 orang terluka.
Agenda Lain
Selain membahas masalah Gaza, rapat kabinet paripurna juga akan membahas situasi terkini setelah pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 dan penyelesaian program seratus hari terakhir sebelum masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II usai pada 22 Oktober 2014.
Presiden Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono dalam rapat yang juga dihadiri oleh para menteri KIB II seperti Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, serta Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin.
Selain itu hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pendidikan dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh,
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perdagangan M Lutfhi, dan Menteri Keuangan Chatib Basri.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S Alisjahbana, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Syarif Sutardjo, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Badan Intelijen Nasional Marciano Norman, Kepala Polri Sutarman dan Jaksa Agung Basrief Arief juga hadir dalam rapat itu.
Antara