Pages

Thursday, 18 September 2014

Skyshield 35 Mk-2 Tameng Denhannud Paskhas



Skyshiel Gun Missile sistem pertahanan udara titik (Short Range Air Defence/ SHORAD) yang dikembangkan oleh perusahaan Swiss Oerlikon Contraves (anak perusahaan Rheinmetall Jerman) saat tiba di Indonesia (Foto : Istimewa)
Perkembangan kekuatan udara (Air Power) di Indonesia merupakan karakteristik peran kekuatan udara serta kemampuan yang mutlak diperlukan dalam upaya memenangkan pertempuran udara, atau paling tidak memberikan efek daya tangkal (Deterent Power) dalam menjaga NKRI.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Paskhasau melengkapi satuan jajaran Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) dengan senjata pertahanan udara Skyshield 35 MK-2 (Skyshiel Gun Missile) yang merupakan senjata pertahanan udara yang sangat takuti lawan.
Skyshiel Gun Missile merupakan sistem pertahanan udara titik (Short Range Air Defence/ SHORAD) yang dikembangkan oleh perusahaan Swiss Oerlikon Contraves (anak perusahaan Rheinmetall Jerman).
Sistem senjata Skyshiel Gun Misille terdiri dari dari dua unit meriam revolver kaliber 35 mm (1,38 inci), satu sistem sensor pengendali/radar dan pos komando secara terpisah, juga dilengkapi dengan dua rudal darat ke udara jenis Chiron buatan Korea Selatan yang sudah terintegrasi dengan Skyshield Gun Sistem sehingga membuat jangkauan radar lebih luas dan efektif, sehingga sekaligus mengembangkan pertahanan titik menjadi pertahanan wilayah/area.
Sky Gun Misille memiliki amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and Destruction) kaliber 35 mm yang dapat menyembur dan membentuk semacam perisai (Metal Spin-stabilised Projectiles) saat mendekat target, sehingga kemungkinan target lolos dari sasaran peluru hanya 10%.
Hingga akhir September tiga Denhanud Paskhas yaitu Denhanud Paskhas Lanud Supadio Pontianak, Denhanud Paskhas Lanud Halim Perdanakusuma dan Denhanud Paskhas Lanud Sultan Hasanuddin sudah dilengkapi dengan Penangkis Serangan Udara (PSU/Firing Unit) Skyshiel Gun Missile masing-masing satu baterai (dua FU)..
Skyshiel Gun Missile dapat ditempatkan dimana saja sesuai kebutuhan dengan sistem mobil dengan menggunakan empat truck yang sudah dilengkapi dengan crain, masing-masing truk memuat satu pos command, dua meriam revolver 35 mm dan satu sistem sensor kendali/radar, sedangkan rudal-rudal panggul jenis Chiron dapat ditempatkan hingga sejauh 5 km dari Command Post.

TNI AU