Pages

Saturday, 7 February 2015

"Sistem Pertahanan Maritim Perlu Dukungan Kekuatan Udara"


Tampak hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Kasau Marsdya TNI Bagus Puruhito, Wagub Lemhannas Marsdya TNI Dede Rusamsi, Kabasarnas Marsdya TNI FHB. Sulistyo serta para Asisten Kasau dan pejabat teras TNI AU lainnya.

Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna menegaskan, visi pemerintah tentang pembangunan Indonesia sebagai poros maritim dunia perlu mendapat dukungan semua pihak, tidak terkecuali  TNI Angkatan Udara.  Menurut orang nomor satu di TNI AU itu, keberadaan kekuatan udara sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan sistem pertahanan maritim yang kuat.

“Sistem pertahanan maritim bukan hanya butuh kehadiran Angkatan Laut  yang kuat, namun juga kekuatan udara yang capable” tegas Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna.

Pernyataan tersebut disampaikan Kasau saat membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU dan sarasehan tahun 2015 di Mabesau, Cilangkap, Jakarta Rabu (4/2). Rapim TNI AU yang direncanakan akan berlangsung dua hari (Rabu–Kamis) dihadiri lebih kurang 306 pejabat setingkat Komandan Satuan TNI AU,di seluruh Indonesia.
Kasau menambahkan, perkembangan doktrin maritim dunia hakikatnya juga menyangkut perkembangan doktrin dirgantara.  Kedua doktrin ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam konteks perang modern.Termasuk di dalamnya adalah penerapan ADIZ (Air Defence Identification Zone)   yang menjadi paying perlindungan, baik untuk martim maupun dirgantara.

Untuk mewujdkan itu semua, menurut Kasau diperlukan langkah-langkah strategis  yang antara lain perlunya penetapan ADIZ di atas seluruh wilayah kedaulatan Indonesia. “Hal ini tentunya memerlukan pemikiran bagi semua pihak komponen bangsa,  termasuk TNI Angkatan Udara”  tegasKasau.(http://tni-au.mil.id/)