Danlanal Sabang Kolonel Laut (P) Sujatmiko yang dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu menyatakan, kedua nelayan yang berasal dari Ulee Lheue, Banda Aceh itu atas nama Muhammad Rafi (19) dan Irfandi (30) dalam kondisi sehat.
Danlanal yang didampingi Pasintel Lanal Sabang Mayor Laut (T) Muhammad Akbar menyatakan, kapal Basarnas Aceh Jumat (1/5) pukul 16.45 WIB menerima informasi dari kapal perang Turki TCG F 495 Gendiz yang sedang melakukan perjalanan laut menuju Jepang bahwa di perairan atas Pulau Rondo berjarak sekitar 40 mil dari pelabuhan Ulee Lheue terdapat perahu nelayan yg sedang terapung dan membutuhkan bantuan.
Perahu nelayan tersebut melambaikan tangan kepada kapal perang Turki yg sedang melintas, namun tidak berani memberikan pertolongan, karena perahu nelayan masih di perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia, katanya.
Setelah mendapatkan informasi dari Basarnas Aceh, kata Danlanal, pihaknya segera melaksanakan koordinasi dengan Komandan Satgas INDINDO - 25/15 yang saat ini Onboard di KRI Tjiptadi - 381 Kolonel Laut (P) Rachmad Jayadi untuk dilaksanakan Sar bantuan.
Mendapatkan laporan itu, Dansatgas Rachmad Jayadi segera memerintahkan Komandan Kri Tjiptadi Letkol Laut Erry Pratama Yoga segera melaksanakan persiapan kapal berlayar dan bertempur.
Pada pukul 18.23 WIB, KRI Tjiptadi bertolak dari dermaga Lanal Sabang menuju posisi kapal nelayan. Pada pukul 20.30 WIB, KRI Tjiptadi menemukan perahu nelayan UPIN, kemudian mengevakuasi dua orang tersebut, katanya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam akhirnya kedua nelayan dan kapalnya tiba di dermaga Lanal Sabang pada pukul 01.15 WIB dini hari.
Danlanal Sujatmiko menyatakan, menurut keterangan nelayan tersebut mereka telah terapung-apung di laut selama 3 malam yang berangkat dari pelabuhan Ulhee Lheue pada hari Selasa (28/4).(Antara)