Mereka diterima di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, dalam upacara yang dipimpin Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
Sebanyak 1.336 personel TNI yang tergabung dalam Satgas TNI Kontingen
Garuda (Konga) yang bertugas di Lebanon kembali ke Indonesia.
Mereka diterima di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, dalam upacara yang dipimpin Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
Para personel yang tergabung dalam Satgas Konga UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) itu telah melaksanakan tugas sebagai penjaga perdamaian di Lebanon kurang lebih satu tahun terhitung November 2011.
Mereka terdiri dari beberapa unit yakni Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-F, Military Police Unit (MPU) Konga XXV-D, Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-D2, Force Head Quarter Support Unit (FHQSU) Konga XXV-D1, Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-B, Milstaff Sector East HQ dan personel Konga Level II Hospital serta Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-B.
Panglima TNI Agus Suhartono mengatakan dalam konteks pemeliharaan perdamaian dunia, kepercayaan PBB terhadap pasukan perdamaian Indonesia begitu tinggi.
"Sejak pertama kali bergabung dalam misi perdamaian dunia pada tahun 1957, prajurit Kontingen Garuda selalu menunjukkan kinerja yang membanggakan dan diterima dengan baik oleh masyarakat setempat," kata Agus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (22/12).
Pada misi PBB periode 2006-2012, TNI telah mengirimkan 1.933 personel yang tersebar di beberapa negara. Predikat terbaik telah disandang oleh Kontingen Garuda Indonesia, yang ditandai dengan pemberian anugerah “The United Nations Medal In The Service Of Peace” saat melaksanakan penugasan di wilayah Lebanon.
Agus mengatakan penganugerahan medali tersebut merupakan bukti penghargaan dunia terhadap peran aktif Indonesia dalam mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia.
"Hal ini merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dalam ikut melaksanakan ketertiban dunia, baik sebagai inisiator penyelesaian konflik antar negara, partisipasi pemberian bantuan kemanusiaan, maupun pengiriman pasukan pemelihara perdamaian, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan luas dan mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat Internasional," jelasnya.
Panglima TNI mengharapkan, prestasi, pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama penugasan dapat dijadikan modal yang berharga.
Sejumlah pejabat tinggi militer hadir dalam upacara penyambutan kepulangan tersebut, antara lain Kasum TNI, Pangkostrad, para Asisten Panglima TNI dan Angkatan, Pangdam Jaya, serta Kabalakpus TNI.
Sumber : Berita Satu
Mereka diterima di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, dalam upacara yang dipimpin Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
Para personel yang tergabung dalam Satgas Konga UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) itu telah melaksanakan tugas sebagai penjaga perdamaian di Lebanon kurang lebih satu tahun terhitung November 2011.
Mereka terdiri dari beberapa unit yakni Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-F, Military Police Unit (MPU) Konga XXV-D, Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-D2, Force Head Quarter Support Unit (FHQSU) Konga XXV-D1, Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-B, Milstaff Sector East HQ dan personel Konga Level II Hospital serta Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-B.
Panglima TNI Agus Suhartono mengatakan dalam konteks pemeliharaan perdamaian dunia, kepercayaan PBB terhadap pasukan perdamaian Indonesia begitu tinggi.
"Sejak pertama kali bergabung dalam misi perdamaian dunia pada tahun 1957, prajurit Kontingen Garuda selalu menunjukkan kinerja yang membanggakan dan diterima dengan baik oleh masyarakat setempat," kata Agus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (22/12).
Pada misi PBB periode 2006-2012, TNI telah mengirimkan 1.933 personel yang tersebar di beberapa negara. Predikat terbaik telah disandang oleh Kontingen Garuda Indonesia, yang ditandai dengan pemberian anugerah “The United Nations Medal In The Service Of Peace” saat melaksanakan penugasan di wilayah Lebanon.
Agus mengatakan penganugerahan medali tersebut merupakan bukti penghargaan dunia terhadap peran aktif Indonesia dalam mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia.
"Hal ini merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dalam ikut melaksanakan ketertiban dunia, baik sebagai inisiator penyelesaian konflik antar negara, partisipasi pemberian bantuan kemanusiaan, maupun pengiriman pasukan pemelihara perdamaian, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan luas dan mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat Internasional," jelasnya.
Panglima TNI mengharapkan, prestasi, pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama penugasan dapat dijadikan modal yang berharga.
Sejumlah pejabat tinggi militer hadir dalam upacara penyambutan kepulangan tersebut, antara lain Kasum TNI, Pangkostrad, para Asisten Panglima TNI dan Angkatan, Pangdam Jaya, serta Kabalakpus TNI.
Sumber : Berita Satu