JAKARTA : Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi
Timur Pradopo, dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, akan
segera memasuki usia pensiun.
Sejumlah nama berpeluang besar menggantikan kedua petinggi instansi
penanggung jawab keamanan dan pertahanan itu.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Ida Bagus (IB) Putu
Dunia dijagokan sebagai pengganti Agus Suhartono.
IB Putu Dunia sendiri enggan berkomentar. Ia menilai, pergantian
Panglima TNI adalah hak prerogratif Presiden. "Itu adalah kewenangan
Bapak Presiden, kami tidak berhak memberikan komentar atas itu,"
ujarnya, di Jakarta, kemarin. Ia menambahkan, sebagai prajurit siap
bertugas di posisi apapun.
Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti, memprediksi,
posisi panglima TNI setelah Laksamana Agus Suhartono akan jatuh ke
tangan KSAU atau Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI
Pramono Edhie Wibowo. Sementara itu, hingga kini, nama calon KSAD yang
baru juga masih berada di tangan Panglima TNI.
Menurut Ray, IB Putu Dunia bersaing dengan Pramono Edhie Wibowo, dan
KSAL Laksamana Marsetio. Kalangan tokoh Bali pun sangat berharap IB Putu
Dunia bisa menorehkan tinta emas menjadi panglima TNI.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, mengaku sudah mengajukan
nama-nama calon penggantinya sebagai panglima TNI kepada Presiden SBY.
Seusai aturan berlaku, kandidat Panglima TNI adalah tiga kepala staf
angkatan, yakni KSAD, KSAU, dan KSAL.
Jika merunut sistem rotasi alias giliran, maka Marsekal IB Dunia
sangat berpeluang menjadi Panglima TNI. Sebab, Panglima TNI saat ini,
Laksamana Agus Suhartono, dari Angkatan Laut.
Sebelum Agus Suhartono naik, Panglima TNI diambil dari Angkatan Darat,
yakni Jenderal TNI Joko Santoso. Sebelum naiknya Joko Santoso, Panglima
TNI berasal dari Angkatan Udara yakni Marsekal TNI Djoko Suyanto
(Februari 2006-September 2007).
Sementara itu, banyak spekulasi mengenai siapa calon Kapolri pasca
Jenderal Timur Pradopo. Tapi, siapa bakal jadi orang nomor satu di korps
baju coklat itu makin sulit ditebak. Pasalnya, Komisaris Jenderal Nanan
Sukarna dan Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo yang sudah diputuskan
institusi Polri saja pernah diabaikan. Ketika itu, Presiden lebih
memilih Timur Pradopo.
Terpilihnya Timur Pradopo menjadi kapolri hanya memastikan bahwa siapa
pun boleh menebak siapa yang bakal menjadi kapolri, tapi presiden jua
yang akan menentukan. Untuk ini bahkan presiden bisa mengabaikan
mekanisme di internal Polri dalam memilih calon pemimpinnya.
Dari jenderal bintang 3, kini ada Kabareskrim Sutarman, Kabaharkam
Oegroseno, Kalemdikpol Budi Gunawan, Kepala BNN Anang Iskandar dan
Kabaintelkam Suparni Parto. Sementara Nanan Sukarna dan Imam Sudjarwo
diketahui akan memasuki masa pensiun tahun ini.
Namun demikian, bisa saja calon Kapolri kini dari jenderal bintang dua,
sebagaimana Timur Pradopo yang diangkat jadi Kabaharkam sebelumnya
menjadi Kapolri. Dari jenderal bintang dua barangkali yang potensial
antara lain Kapolda Metro Jaya Putut Eko Bayuseno, Kapolda Jawa Barat
Anis Angkawijaya, Kapolda Jawa Timur Hadiatmoko dan Kapolda Sumatera
Utara Wisjnu Amat Sastro. Kapolda ini inilah yang biasanya menjadi rekam
jejak para calon Kapolri. (Feber S/Hanif S)
|