Pages

Thursday, 17 April 2014

Belanja Militer Dunia, AS Masih Jadi Raja


Belanja Militer Dunia, AS Masih Jadi Raja  
Dua pesawat siluman F-22 Raptor bersiap terbang di pangkalan militer Amerika Serikat di Osan, Pyeongtaek, Korea Selatan, untuk latihan militer bersama Korea Selatan (3/4). AP/Bae Jung-hyun, Yonhap
 
 Stockholm – Sebuah laporan dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang dirilis pada Senin, 14 April 2014, menyebutkan bahwa total belanja militer dunia telah turun setidaknya 1,9 persen dibandingkan tahun lalu.

Dikutip dari Al Jazeera, menurut data SIPRI, total belanja militer dunia mencapai US$ 1,75 triliun. Penurunan ini terutama terjadi karena pemotongan pengeluaran Amerika Serikat 7,8 persen dan penghematan belanja militer yang dilakukan Eropa.

Namun demikian, AS masih menyumbang 37 persen dari keseluruhan pengeluaran militer dunia. Menurut lembaga ini, AS telah mengeluarkan dana US$ 640 miliar untuk belanja militer, diikuti oleh Cina US$ 188 miliar, Rusia US$ 87,7 miliar, dan Arab Saudi US$ 67 miliar.

Mengomentari hal ini, Direktur SIPRI Sam Perlo-Freeman menilai besarnya dana yang dianggarkan untuk militer merupakan pemborosan pendapatan sumber daya alam, pendominasian rezim-rezim otokratis, dan memicu perlombaan senjata regional.

Sementara anggaran militer AS dan Eropa menurun, anggaran militer yang dikeluarkan negara-negara Timur Tengah dan Afrika justru meningkat. Secara keseluruhan, pengeluaran militer Timur Tengah meningkat 4 persen dan Afrika meningkat 8,3 persen pada tahun 2013.

Tempo