Panglima
Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung
Pramono, S.H., M.Hum memberikan pengarahan dan pembekalan kepada para
prajurit Koarmatim yang tergabung dalam Satgas pengambilan kapal perang
jenis Multi Role Light Fregatte (MLRF) yang akan didatangkan dari Inggris tahun ini.
Para
prajurit strata perwira, bintara dan tamtama yang disiapkan untuk
mengawaki kapal perang canggih ini dengan khidmat menyimak pembekalan
yang disampaikan orang nomor satu di Koarmatim tersebut di gedung Pusat
Latihan Kapal Perang (Puslat Kaprang) Kolatarmatim, siang tadi Selasa
(15/4).
Pada
acara tersebut, Pangarmatim menekankan kepada para prajurit agar
mempersiapkan mental dan fisik serta keluarga yang ditinggalkan, karena
mereka akan melaksanakan tugas ini dalam waktu yang cukup lama. Selain
itu, Pangarmatim juga menegaskan agar para prajurit dengan serius
melaksanakan pelatihan selama di Inggris sehingga dengan cepat dapat
menerima semua pengetahuan tentang armament yang dimiliki kapal
perang tersebut. Sehingga dapat mengawaki peralatan yang berada di kapal
perang itu sesuai tugasnya, mulai dari membawa ke Indonesia hingga
pelaksanaan operasi selanjutnya.
Sebelumnya,
para prajurit pengawak kapal perang jenis MRLF ini telah melaksanakan
berbagai pelatihan dan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur,
pengoperasian peralatan, baik secara individu maupun terintegrasi bagi
para calon pengawak kapal perang ini di Kolatarmatim dibawah tanggung
jawab Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut yang
diresmikan Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio pada bulan Januari lalu.
Sampai
dengan saat ini Cawak MRLF yang telah hadir di Inggris belum
seluruhnya, baru 3 Kadepsin, 6 ekspert termasuk Kadep Eka dan 9 Key
Personel termasuk Komandan KRI Bung Tomo 357, sedangkan sisa Cawak akan
berangkat ke Inggris secara bertahap pada gelombang berikutnya.
Diharapkan
kehadiran kapal perang jenis MRLF ini melengkapi kekuatan TNI Angkatan
Laut dalam waktu dekat yang akan memberikan dampak strategis terhadap
kredibilitas Indonesia pada tataran regional maupun global sehingga
dapat mengamankan kepentingan nasional Indonesia.