Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko
memberikan pengarahan kepada personel TNI pada apel pemadaman kebakaran
hutan Riau di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (15/3).
JAKARTA -- Panglima
TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, tak ada pengelompokan di tubuh
militer. Apalagi terkait dengan pemilu 2014.
"Satu hal yang perlu saya respons. Saya dengar di berita, bahwa di
TNI ada kelompok-kelompok. Seluruh prajurit kiblatnya satu, yaitu
Panglima TNI. Tidak ada TNI a berkiblat pada B, TNI B berkiblat ke C,"
katanya di Jakarta, Senin (14/4).
Dalam kesempatan tersebut, ia meminta seluruh prajurit agar aktif dan
tidak termakan isu yang bisa menyudutkan institusi TNI. "Saya
perintahkan agar tidak termakan oleh isu-isu tersebut," ucap dia.
Moeldoko mengaku, tidak memiliki kapasitas untuk mengomentari blok yang telah dibentuk oleh purnawirawan TNI.
"Bukan kapasitas saya untuk mengomentari blok-blok senior saya.
Mereka sudah tidak punya garis komando. Semua adalah dinamika politik,"
ucapnya.
Ia juga berulang kali disebut sejumlah partai politik. Malah, sempat
digadang untuk maju sebagai cawapres salah satu tokoh yang maju dalam
bursa pilpres. "Saya masih fokus pada tugas pokok TNI," kata Moeldoko.
Menurutnya, pengamanan pileg berjalan aman dan lancar. Meski pun TNI akan meningkatkan pengamanan pilpres.
"Saya lihat pengamanan ke depan akan ditingkatkan lagi. Karena dinamika politiknya pasti lebih tinggi lagi," kata Moeldoko.
Republika