Thursday, 24 July 2014
KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 dalam Bingkai Pilpres
Bandar Lampung - Pesta demokrasi Pilpres 2014 baru saja usai. Pelaksanaan yang aman dan lancar, pertanda demokrasi mulai dirasakan di tengah masyarakat kita. Namun, di balik kondusifnya kegiatan Pilpres 2014, tak bisa dimungkiri, ada banyak pihak yang berperan menyukseskannya. Salah satunya, KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376.
Saibumi.com yang mendapat kesempatan masuk lambung “kapal perang” TNI AL itu, merasakan langsung kesiapan jajaran angkatan laut RI itu mengamankan pelaksanaan Pilpres 2014.
Ajakan “masuk” ke kapal penuh wibawa itu, dilontarkan langsung Danlanal Kol. Laut (P) Suharto usai apel kesiapan TNI-Polri untuk pengamanan Pilpres 2014, Senin, 7 Juli 2014. "Ada KRI yang lagi sandar di dermaga Panjang. Awak media silahkan datang melihat," kata Suharto. Ajakan yang langsung disambut semangat oleh awak berbagai media.
Matahari sedang bersinar dengan gagahnya saat tiba dilokasi tempat KRI berlabuh di dermaga tiga Panjang. Angin sesekali berhembus kencang mengangkat debu beterbangan. Bau asin laut terbawa angin bercampur debu. Absen membawa topi membuat kepala saibumi.com langsung terasa disengat panas matahari. Tak jauh dari lokasi parkir kendaraan, terlihat KRI Sultan Thaha Syaifuddin - 376. Bersandar di Pelabuhan Panjang sejak Sabtu 5 Juli 2014 lalu.
Wujud gagah dan warnanya yang hijau tua terlihat mencolok dibanding kapal-kapal besar lain yang juga sedang berlabuh. Panjang 75,04 meter dan lebar 9,75 meter membuatnya mudah dikenali. Ditambah angka 376 raksasa yang ditulis dibagian lambung kapal terbaca dari jarak jauh. Ada tangga besi yang menghubungkan kapal dengan jalur dermaga sebagai akses utama keluar masuk kapal. Spanduk bertuliskan KRI Sultan Thaha Syaifuddin - 376 membentang dibagian pegangan tangga. KRI STS-376 atau KRI 376, begitu biasa disebut.
Pertama kali kaki menjejak ke kapal, bau bahan bakar solar dan bunyi mesin langsung menyengat hidung dan telinga. Tiga kru kapal berseragam lengkap sudah bersiap dibagian penjagaan menyambut awak media. Suara keras mesin membuat volume suara diperbesar saat dialog dengan kru kapal. Badan juga refleks merapat saat tanya jawab. Kartu pers ditinggalkan dan nama lengkap dituliskan pada buku tamu dimeja penjagaan sebelum diperbolehkan masuk ke dalam kapal.
Saibumi.com diarahkan masuk ke lorong sempit di sebelah kanan pos penjagaan. Ukurannya sempit, hanya muat untuk satu orang. Lantai lorong dipasang karpet tebal berwarna hijau. Mungkin untuk mengurangi suara bising mesin dari lantai bawah kapal. Pijakan terasa kurang kokoh karena kapal bergerak perlahan sesuai arus gelombang. Saibumi.com dipandu memasuki sebuah ruangan yang disebut ruang rekreasi sekaligus ruang makan.
Ternyata Danlanal Kol Laut (P) Suharto sudah menunggu. Senyum hangat dan jabatan tangan erat langsung dia berikan. "Selamat datang di KRI 376. Silahkan duduk sebentar menunggu Komandan kapalnya datang untuk langsung memandu teman-teman media untuk tur sederhana di kapal ini," katanya, masih dengan wajah penuh senyum.
"Kapal oleng Komandan. Ini cuma perasaan saya atau memang benar kapal ini rasanya miring ke kiri?," tanya seorang teman media langsung ke Suharto. "Memang miring ke kiri kapalnya. Soalnya belum isi full bahan bakar makanya jadi miring begini," jawab Suharto ramah.
KRI 376 mampu memuat 98 ton solar (tergantung pengajuan bahan bakar yang disetujui oleh Mabes), 100 ton air tawar dan stok makanan buat seluruh kru kapal hingga 7 hari. Saat ini KRI 376 sedang dalam kondisi full sesuai basic load standard kapal perang.
Tak lama yang ditunggu muncul. Komandan KRI ini bernama Letkol Laut (P) Ario Sasongko (38), lebih suka dipanggil Ario. Bertubuh sedikit gempal, suara agak serak dan mengenakan seragam loreng khas angkatan laut. Jabatan tangan yang kokoh dia berikan sambil berkenalan dengan tiap awak media. Tanpa dikomando pertanyaan langsung mengalir dari awak media saat Ario langsung mengajak awak media untuk tur sederhana dikapalnya.
KRI 376 ini merupakan kapal yang memiliki persenjataan terlengkap di jajaran Komando Armada RI kawasan Barat (Koarmabar). Dijajaran Koarmabar, jabatan Komandan KRI tipe Parchim adalah jabatan puncak di kapal. Soalnya dari segi ukuran, KRI 376 termasuk KRI tipe Parchim sekaligus kapal terbesar di Koarmabar. (*)