Pages

Saturday, 10 January 2015

Ancaman Lone Wolf Juga Disebut Mengintai Indonesia

Ancaman <i>Lone Wolf</i> Juga Disebut Mengintai Indonesia Amerika dan Australia keluarkan peringatan berkunjung ke kota Surabaya. Menurut pengamat, ancaman teror saat ini datang dari individu radikal atau lone wolf. 
 
Jakarta, "Lone wolf adalah orang atau kelompok yang tidak memiliki afiliasi langsung dengan kelompok teroris, mereka teradikalisasi di internet, Youtube, dan terinspirasi dari sana," ujar Ridlwan kepada CNN Indonesia (7/1).

Travel warning atau peringatan berkunjung yang dikeluarkan Amerika Serikat dan Australia tidak bisa diabaikan. Ancaman teror di Indonesia menurut pengamat bukan lagi datang dari kelompok radikal, melainkan dari individu-individu yang memiliki pemahaman ekstrem, atau yang disebut lone wolf.

Pengamat terorisme Universitas Indonesia Ridlwan Habib menilai, ancaman lone wolf yang teradikalisasi di internet atau melalui pengalaman berperang di Suriah atau Irak kian menjadi tren di seluruh dunia.

Terakhir, lone wolf menyandera pengunjung kafe di Sydney, Australia menewaskan beberapa sandera dalam penyerbuan polisi. Oktober tahun lalu, seorang lone wolf menembak mati tentara Kanada di Ottawa, dan masih banyak kasus lainnya.

Menurut Ridlwan, serangan dari lone wolf muncul karena simpati dan dilakukan secara otodidak, tanpa pelakunya pernah mengenyam latihan militer sebelumnya.

Kelompok ini berbahaya karena tidak terafiliasi dengan kelompok manapun, tidak ada pengawasan dan kendali, serta serangannya dilakukan secara acak. "Mereka beroperasi tanpa perlu diperintah oleh siapapun, ini yang berbahaya," tegas Ridlwan.

Di Indonesia, ancaman lone wolf datang dari para veteran perang Suriah yang pulang ke tanah air. "Sampai saat ini mereka belum terkonsolidasi ke dalam satu jemaah," ujar dia.

Namun Ridlwan mengaku agak sulit membayangkan Surabaya lokasi kelompok terorisme. Pasalnya menurut dia, kelompok radikal sulit berkembang di kota ini karena solidaritas dan kewaspadaan yang kental di masyarakat.

"Kewaspadaan masyarakat Surabaya tinggi. Contoh misalnya, ada warga yang mencurigakan di satu kontrakan atau kamar kost, mereka memiliki sistem lapor RT atau Polsek," lanjut Ridlwan.(CNN Indonesia )