Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende mengatakan, pengejaran dan aksi
baku tembak terjadi sejak 1 Januari lalu, Pasca tewasnya 2 anggota
Brimob dan satu security Freeport yang diduga ditembak kelompok Ayub
Waker. "Pengejaran terhadap kelompok ini sudah dilakukan setelah 2
brimob dan 1 security tewas," ujar Kapolda.
Dalam aksi baku tembak itu, salah satu anggota kelompok kriminal
bersenjata terluka. "Saat ini dia dirawat di RS Timika," paparnya.
Sementara anggota kelompok kriminal bersenjata lainnya, saat ini
sudah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan. "Mereka yang ditangkap
diantaranya berinisial KW, DT, JK, MW, PM, AW, BW, MW, OM serta dua
berjenis kelamin perempuan yakni SM dan MW," jelas Kapolda.
Kapolda mengaku mengerahkan kekuatan penuh mengejar kelompok Ayub
Waker, pasca tewasnya anggota Brimob dan security perusahaan, "Tantangan
medan yang sulit membuat kami menurunkan kekuatan penuh," ujarnya.
Dalam aksi baku tembak dengan sekitar 50 anggota KKB, sambungnya,
terlihat diantara mereka ada yang membawa senjata api FN dan Stayer
milik anggota Brimob yang mereka rampas. "Mereka juga menggunakan
senjata milik anggota Brimob yang dirampas," katanya.
Sementara itu dari hasil penyelidikan Mabes Polri, terkait peluru
yang digunakan untuk menembak dua anggota Brimob dan security Freeport,
adalah dari senjata jenis FN. "Ada 13 selongsongan peluru senpi FN yang
ditemukan di TKP, dan penembakan dilakukan dalam jarak dekat,"
paparnya. (VIVAnews)