Pages

Friday, 10 July 2015

Pilot Indonesia Bergabung ke ISIS Kah?

image

Jakarta – Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno pilot Indonesia yang dinyatakan media Australia bergabung dengan ISIS disebutkan pernah bergabung dengan TNI Angkatan Udara (AU). Informasi itu diluruskan oleh TNI Angkatan Laut (AL).

Berdasarkan informasi yang diberikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Kolonel Laut (P) M Zainudin, Tomi terdata telah keluar dari satuan TNI AL sejak 10 November 2010 silam. Pria yang pernah tinggal di Sidoarjo itu merupakan alumni Pendidikan Calon Perwira (Dikcapa) angkatan XXXI tahun 2002.

“Intinya memang dia (Tomi) bekas personel TNI AL. Tapi, karena dia sudah pensiun maka bukan tanggung jawab TNI AL lagi,” kata Zainudin, Kamis (9/7).

Sebelumnya, media online Australia The Intercept menyebutkan berdasar dokumen rahasia Kepolisian Federal Australia (AFP) Tomi disebut bergabung dengan ISI dan saat ini bekerja untuk maskapai penerbangan Premiair yang berbasis di Indonesia.

Disebutkan bahwa dia lulus Sekolah Penerbangan Indonesia pada 1999 dan bekerja untuk Angkatan Udara Indonesia sebagai pilot.

Masih menurut dokumen rahasia yang bocor itu, Tomi lulus dari Jeanne d’arc Navy Officer Training College di Perancis pada 2005. Ia juga lulusan Universitas Merdeka di Surabaya pada 2008, dan barulah setahun kemudian, 2009, lulus dari sekolah instruktur penerbangan TNI.

Selanjutnya pada 2010 Tomi berhenti bekerja sebagai pilot TNI AU dan bergabung dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Tahun berikutnya, 2011, dia berhenti dari Garuda Indonesia dan bekerja untuk Akademi Penerbangan Internasional Bali sebagai instruktur penerbangan bersertifikasi.
Akun Facebook Tomi, Abu Alfatih Hendratno, sejak pertengahan 2014 memasang berbagai status keprihatinan atas penderitaan umat Islam di seluruh dunia. Desember 2014, materi pro-ISIS mulai terlihat di akunnya.

Di akun Faceook itu pula Tomi menginformasikan pada 1 Juni bahwa dia meninggalkan pekerjaannya sebagai pilot di Premiair. Terakhir, Tomi menyebut ia kini bekerja sebagai ‘driver’ di ‘Bumi Alloh Subhanahu Wata’ala’.

Sebagaimana dikutip dari laman detik.com, seseorang mengaku Abu Alfatih mengirimkan klarifikasi atas hal itu. Seseorang bernama Abu Alfatih Hendratno itu menyebut dirinya masih sebagai WNI tetapi tidak menyebutkan di mana saat ini dia berada.

Pernyataan terkait itu disampaikan dalam lima poin.:

1. Saya tidak ada kaitan dengan kelompok ISIS seperti mereka duga, itupun Anda muat sebelum ada klarifikasi
2. Saya sebagai WNI yang berusaha menaati aturan dan kewajiban muamalah saya sebaik mungkin dalam hidup di negeri ini
3. Apakah dengan hanya memberikan like pada status seseorang menjadikan kita serupa dengan mereka?
4. Tidak ada baiat antara saya dengan ISIS sampai saat ini
5. Bukan karena dampak dari berita itu saja tapi tidak dilalui klarifikasi pada yang bersangkutan adalah hal yang menurut saya perlu diluruskan.

Demikian klarifikasi saya semoga kita semua bisa belajar menjadi lebih profesional dan lebih teliti dalam menjalani hidup ini.
CNN Indonesia