JAKARTA-(IDB) : Jajaran TNI Angkatan Laut (AL) akan memiliki enam kapal perang baru pada 2013.
Kepala
Sub Dinas Penerangan Umum (Kasubdispenum), Dinas Penerangan Angkatan
Laut Kolonel Laut (S) Julius Widjojono menguraikan keenam kapal perang
itu diproduksi di dalam negeri.
Dua kapal berjenis tugboat
alias kapal tunda akan diproduksi PT Penataran Angkatan Laut (PAL).
Kapal tunda nantinya akan mempercepat mobilitas armada laut yang ada.
PT
PAL juga harus menyelesaikan dua kapal cepat rudal (KCR-60). Kapal
dengan panjang 60 meter, lebar 8,10 meter dan berat total 457 ton itu
diproyeksikan memperkuat armada perang.
Mampu mencapai
kecepatan 28/20 Knots, kapal itu dilengkapi sistem antiserangan
permukaan dan mampu mendukung saat terjadi adu tembak di laut.
Kapal ini bahkan bisa dilengkapi alat antiserangan kapal selam.
Kementerian
Pertahanan menyebut kontrak pembuatan empat kapal buatan PT PAL itu
Rp500 miliar. Kapal tunda dalam kontrak ditargetkan selesai April dan
Juni 2013.
Adapun kontrak penyelesaian kapal cepat rudal jatuh tempo Maret dan Desember 2013.
Adapun kapal perang kelima dan keenam yang segera dimiliki AL yakni PC 40. Jenis PC 40 merupakan kapal perang patroli.
Meski demikian, rudal antikapal akan disematkan sebagai bagian pertahanan.
"PC
40 pertama memang kami mengajukan, kemudian Kemenhan menambah satu,
sehingga total enam unit yang diserahkan tahun ini," jelas Julius, Senin
(7/1/2013).
Keenam kapal baru itu, lanjut dia, akan bergabung
dengan 156 kapal yang dimiliki TNI AL. Sehingga dengan tambahan yang
baru, AL memiliki kapal 162 buah.
"Itu nantinya ditambah kapal selam yang dipesan di Korea Selatan," tambahnya. Saat ini Indonesia memiliki dua kapal selam.
Indonesia
tahun ini dijadwalkan mulai membangun tiga kapal selam bekerja sama
dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korea Selatan.
Ada
transfer teknologi dalam program ini. Kapal pertama diproduksi di
Korsel, kapal kedua akan mulai diproduksi di Indonesia dan ketiga akan
sepenuhnya diproduksi PT PAL Indonesia.
Kapal selam pertama dijadwalkan tiba pada 2015, kedua pada 2016 dan ketiga 2018. Ketiganya bernilai US$1,07 miliar.
Sumber : Plaza