INDONESIA:(DM) - Indikasi keterlibatan pihak asing dalam upaya
mendukung gerakan Papua merdeka semakin tampak. Seperti yang
diberitakan pada beberapa media baik dalam negeri maupun luar negeri
sekitar sebulan yang lalu, tepatnya pada peringatan HUT OPM 1 Desember
2012.
Aparat Kepolisian dari Polres Manokwari menahan seorang warga negara Ukraina saat mengikuti peringatan HUT OPM
pada 1 Desember 2012 yang lalu.
Warga negara asing bernama Artem
Shapirenko (36 tahun) tersebut ditahan karena visa yang sudah
kadaluwarsa pada Mei 2012.
Artem dianggap overstay selama 4 bulan, menyalahgunakan visa dan tidak melaporkan keberadaannya kepada
Polri selama satu kali 24 jam. Artem mengaku keberadaannya dalam
peringatan HUT tersebut dalam rangka meliput kegiatan ibadah, namun ia
tidak memiliki surat keterangan jurnalistik. Selain itu, ia mengaku
tidak dapat berbahasa Inggris.
Sementara warga negara Australia bernama Gerard Michael Little (45 tahun) ditangkap di Bandara Internasional
Brisbane pada 4 Desember 2012 ketika akan terbang ke Papua Nugini.
Gerard ditangkap karena diduga akan menggelar latihan militer untuk
mendukung gerakan Papua Merdeka. Menurut dakwaan di pengadilan Brisbane,
Gerard dianggap sedang merencanakan untuk ‘terlibat dalam konflik
melawan Pemerintah Indonesia’ di Papua. Permintaan Gerard untuk bebas
dengan jaminan pun ditolak karena ia dianggap dapat melarikan diri.
Gerard dikenakan dakwaan merencanakan
memasuki negara asing serta berlatih untuk menyusup ke negara asing.
Sementara berdasarkan Undang-Undang Australia, warga negara Australia
dilarang terlibat dalam tindakan bermusuhan dengan negara lain. Polisi
Federal Australia menduga Gerard ingin meninggalkan Australia untuk bekerja sebagai tentara bayaran di Papua dan telah mengikuti latihan
sebagai persiapan, serta menggunakan Facebook untuk mendapat dukungan
atas rencananya tersebut.
Meskipun kedua warga negara asing tersebut
beradal dari negara yang berbeda yaitu Ukraina dan Australia. Namun
terdapat kesamaan yang menghubungkan keduanya, yakni Gerad Michael
Little pernah menjalani latihan militer di Ukraina, negara asal Artem
Shapirenko.
Mengenai dugaan keterlibatan asing di Papua,
Menkopolhukam Djoko Suyanto menilai memang ada keterlibatan asing dalam gerakan Papua Merdeka tersebut, seperti di Inggris, Amerika, Australia,
Vanuatu dan sebagian negara-negara Eropa. Namun demikian, yang perlu
dilakukan bukan hanya tindakan pengaman Papua dari pihak asing yang
mengganggu dan berkepentingan negatif terhadap Papua, tetapi juga
bagaimana Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membangun dan melakukan
percepatan pembangunan di Papua.
kompasiana