itoday:(dm) - Sejak dibentuknya Forum Konsultasi Pertahanan antara Indonesia-Cina, hubungan militer antar kedua negara semakin meningkat dari waktu ke waktu.
"Sejak dilakukan Forum Konsultasi yang pertama antara militer Indonesia dan China, kerja sama pertahanan kedua negara semakin meningkat," kata Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Panglima Pusat Militer China Jenderal Fan Chang Long di Beijing, Jumat (11/1).
Sjafrie mengatakan, Indonesia sangat menyambut baik hubungan antara kedua negara yang semakin baik, khususnya hubungan militer kedua negara, dan diharapkan dapat terus meningkat dan diperluas.
Ia juga menambahkan, kemungkinan dijajaki kerja sama militer kedua negara untuk mendukung diplomasi, menciptakan stabilitas keamanan kawasan dan kerja sama nir militer seperti pendidikan bela negara antara kedua pihak.
Hal senada diungkapkan Wakil Panglima Pusat Militer Cina, Jenderal Fan Changlong yang mengatakan hubungan militer Indonesia dan Cina semakin baik.
"Saya telah mendapat laporan tentang hasil Forum Konsultasi Pertahanan antara Indonesia-Cina yang baru saja berlangsung kemarin," ujarnya.
Menurutnya, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar empat jam itu terdapat perkembangan yang positif dari forum-forum yang telah dilakukan sebelumnya.
Sejak Forum Konsultasi Pertahanan Indonesia-Cina dibentuk pada 2007, berbagai kerja sama telah dilakukan kedua negara seperti pendidikan perwira, latihan bersama pasukan khusus kedua negara, pelatihan pilot pesawat tempur Sukhoi TNI-Angkatan Udara, kerja sama industri pertahanan dan pembelian sejumlah alat utama sistem senjata (Alutsista).
Untuk bidang pendidikan dan pertukaran perwira, sejak 1967 sudah 107 personel militer Indonesia yang belajar di Cina. Saat ini tercatat 12 orang perwira militer Indonesia sedang melanjutkan studi di Cina. Sedangkan Cina hingga kini telah mengirimkan delapan orang perwira militernya.
Untuk latihan bersama, kedua negara telah dua kali menggelar latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata China (People`s Liberation Army/PLA) dengan sandi "Sharp Knife".
Rencananya, kerja sama antarpasukan khusus dalam penanggulangan terorisme ini, akan terus ditingkatkan dan diperluas. Contohnya dengan melakukan latihan bersama untuk menghadapi ancaman non tradisional seperti penanggulangan bencana alam.
Sedangkan di bidang industri pertahanan kedua negara telah sepakat untuk memproduksi bersama rudal C-705. Hingga kini kedua negara masih membahas proses pelaksanaan alih teknologi dalam pembuatan rudal tersebut.
Selain rudal C-705 Indonesia dan Cina akan membahas lebih lanjut alih teknologi pesawat tanpa awak, serta sistem pertahanan elektronik.*