Pages

Saturday, 18 May 2013

BUMN Pembuat Pesawat Ini Kebanjiran Pesanan dari TNI

Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) selaku BUMN produsen pesawat yang mempunyai pabrik di Bandung mulai bangkit. BUMN ini kebanjiran pesanan dari TNI.

"Keberadaan PTDI hendaknya menjadi kebanggaan dan sekaligus andalan bagi kepentingan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selama lebih dari 36 tahun PTDI memiliki komitmen secara maksimal mendukung alutsista (alat utama sistem persenjataan) dalam negeri," kata Direktur Uama PTDI Budi Santoso dalam siaran pers, Jumat (17/5/2013).

Tahun lalu, PTDI berhasil mendapatkan kontrak pembelian pesawat dan helikopter Rp 7,9 triliun. BUMN ini selalu berkomitmen untuk memenuhi pesanan sesuai jadwal.

Saat ini, pesawat andalan PTDI adalah CN295 yang selalu menjadi langganan TNI Angkatan Udara. Selama ini pesawat tersebut telah dipesan sebanyak 9 unit. Tahun lalu 2 unit CN295 telah diserahkan kepada TNI AU, dan 2015 mendatang akan diserahkan 2 unit lagi.

Kemudian pesawat CN235 PATMAR buatan PTDI juga telah diserahkan kepada TNI AL sebanyak 3 unit pada tahun ini. Sementara pesawat NC 212-200 telah diserahkan juga tahun ini kepada TNI AU.

PTDI menyadari kekuatan alutsista Indonesia 50 tahun lalu sangat disegani di kawasan Asia Tenggara. Kini saatnya kekuatan dirgantara Indonesia bangkit kembali dan bagi PTDI ini merupakan peluang besar untuk menunjukkan hasil karya anak bangsa dalam melengkapi alut sista dalam negeri.

Selain pesawat, PTDI juga mendapat banyak pesanan helikopter dari TNI. Di 2012 lalu, PTDI telah menyerahkan 4 unit helikopter jenis Bell 412 EP kepada TNI AD dan 3 unit untuk TNI AL. Sementara di tahun ini, telah diserahkan 6 unit helikopter tersebut kepada TNI AD, dan akan menyusul 1 unit lagi.

Di 2013-2014, PTDI telah mendapatkan pesanan 16 unit helikopter dari TNI AD.

BUMN ini juga memproduksi helikopter jenis Super Puma NAS 332 yang tahun ini sudah diserahkan 1 unit kepada TNI AU dan 1 unit lagi di tahun depan.

Untuk helikopter jenis Cougar 725, PTDI mendapat pesanan 2 unit di 2014, dan 4 unit di 2015.

Semua pesawat yang diserahkan ke Kementerian Pertahanan/TNI PTDI menjamin kelaikan terbangnya sesuai dengan persyaratan pengguna dan regulasi pemerintah untuk pesawat militer (IMAA).

Detik