Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Indonesia mendapat tambahan 50 tank dari rencana pembelian ratusan tank dari Jerman. Jumlah tersebut didapatkan tanpa menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Tank tambahan tersebut merupakan kendaraan pengangkut personel jenis Marder. "Itu dalam pengadaan di sana (Jerman). Bukan tambahan dana, pengadaan itu dilakukan sesuai dengan alokasi dana yang ada pada kita," kata Purnomo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/5).
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral era Gus Dur ini melanjutkan, dalam perencanaan yang telah dimasukkan dalam APBN, dana pembelian yang tersedia sebesar USD 280 juta. Dari jumlah itu, Indonesia diperkirakan hanya mendapat 44 unit tank.
"Setelah kita ke sana, kita lakukan negosiasi, ternyata kita bisa dapat 164 unit. Tapi tidak menambah jumlah anggaran," ungkapnya.
Proses pengiriman seluruh tank yang dipesan Indonesia itu dilakukan secara bertahap. Terlebih, Jerman siap untuk segera mengirimkan seluruh pengiriman hingga serah terima.
"Ini yang sedang kita terus (dipotong sendiri). Mereka siap, ya kirim, karena tidak mungkin langsung angkut semuanya," pungkasnya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo berharap, seluruh tank yang dipesan dari Jerman segera diterima Indonesia dalam waktu dekat. Terlebih, pengadaan alutsista sendiri masih berjalan lancar sesuai dengan rencana.
"Perkembangan Leopard bahwa perjalanan untuk pengadaan tetap berjalan sesuai dengan rencana. Kita harapkan tahun ini akan datang, ada uji coba misalnya manuver dengan penembakan, kita berharap sebelum 5 Oktober alat-alat itu sudah datang," ujar Pramono.
Merdeka