Sehari sebelumnya, sebuah surat elektronik dengan judul “Materials for Press Information” (Materi untuk Informasi Pers) dikirim ke sejumlah jurnalis. Surel tersebut mengandung informasi rinci mengenai pertemuan Marty dan Bishop di New York.
Diantara informasi yang terdapat di surel tersebut adalah bahwa Australia ingin menangani isu pencari suaka di balik layar, dan bahwa rencana Australia menghalau kembali kapal-kapal pencari suaka dapat mengancam kepercayaan dan kerjasama Indonesia-Australia.
Tindakan merilis informasi serinci ini mengenai pertemuan pribadi menarik perhatian beberapa pihak, termasuk pemimpin sementara Partai Buruh Australia, Chris Bowen, dan mantan menteri luar negeri Australia, Alexander Downer.
Downer mengkritik tindakan tersebut dengan menyatakan bahwa awak-awak Indonesia melanggar kedaulatan Australia.
Namun, kementerian luar negeri Indonesia kemudian menyatakan bahwa rincian pertemuan pribadi tersebut seharusnya tidak terkirim ke media, dan bahwa tidak ada rilis pers yang dikeluarkan.
Menurut koreksi tersebut, “Informasi [dari pertemuan tersebut] sekarang dikutip di beberapa media untuk menciptakan kesan perselisihan antara pejabat Indonesia dan Australia dalam perihal yang penting bagi kedua belah pihak,”
“Pemerintah Indonesia...siap bekerja dengan pemerintah Australia…untuk memastikan kepentingan warga kedua negara terpenuhi.”
radio australia