Latihan bersama yang digelar setiap dua tahun sekali itu ditutup oleh Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan di Gedung Pusat Latihan Kapal Perang, Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, Selasa.
Hadir pada acara penutupan itu, antara lain Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Agung Pramono, Komandan Gugus Tempur Laut Armatim Laksma TNI Ari Soedewo, Komandan Pusat Penerbangan TNI AL Laksma TNI I Nyoman Nesa, dan delegasi AL Thailand yang dipimpin Rear Admiral Somchai Nabangchang (Commander of Fregatte Squadron 01 RTN).
"Latihan bersama ini merupakan bentuk kerja sama di bidang kemiliteran guna menciptakan keamanan laut di kawasan Asia Tenggara dan menciptakan rasa persaudaraan antara Angkatan Laut kedua negara," kata Laksda Didit Herdiawan.
Kegiatan latihan selama sembilan hari itu dibagi dalam tiga tahap, masing-masing "Harbour Phase" (Pangkalan) di Markas Koarmatim, "Sea Phase" (manuver lapangan/laut) dan "Post Exercise" (pengakhiran).
Pada tahap manuver lapangan, lokasi latihan yang digunakan mulai Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selat Madura, Laut Jawa, dan Pulau Gundul hingga kembali Pelabuhan Tanjung Perak.
Sedangkan pada "post exercise" dilaksanakan kegiatan olahraga bersama, kunjungan sosial, malam prajurit, dan pertukaran cindera mata.
Dalam latihan bersama Sea Garuda, TNI AL melibatkan sejumlah unsur kapal perang, seperti KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355, KRI Sulta Hasanuddin 366 dan KRI Pandrong 801. Selain itu juga ada helikopter jenis Bolco dan pesawat Patmar jenis Cassa 212.
Sementara AL Thailand mengirimkan dua kapal perang, yakni HTMS Sukhotai 442 dan HTMS Khirirat 432, ditambah satu pesawat Patmar jenis P3T.
Pada latihan kali ini juga telah ditetapkan dan ditandatangani sebuah buku panduan latihan "Standard Exercise Procedure" yang merupakan hasil kesepakatan AL kedua negara dan akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan Latihan Sea Garuda selanjutnya. (*)
Antara